tirto.id - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengadakan pertemuan dengan 9 Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai politik pendukung Presiden Joko Widodo, Senin (7/5/2018) di Kantor Sekretariat Kabinet (Setkab), Kompleks Istana Merdeka, Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, pertemuan itu tak layak menjadi masalah karena merupakan hal yang wajar.
Hal ini disampaikan oleh Bamsoet itu di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan. Menurutnya, persoalan tempat pertemuan tidak menjadi masalah.
Jangankan Pramono, bila Presiden Jokowi yang meminta pertemuan tersebut di Istana sekalipun, Bamsoet mengatakan itu adalah hal yang wajar.
“Tidak ada yang salah pertemuan yang dilakukan di [Kantor Setkab, di Kompleks] Istana. Dalam periode manapun sudah biasa dilakukan di Istana. Sebut presiden mana yang tidak pernah bersama parpol di Istana. Tunjukkan pada saya,” tantangnya hari Selasa (8/5/2018).
Baginya, pertemuan pihak pemerintah dengan perwakilan partai sudah menjadi hal yang lumrah. Agenda ini boleh dilakukan, karena menurut Bamsoet, politik tidak lepas dari pemerintahan.
Apabila pertemuan digelar di Gedung DPR sekalipun, Bamsoet mengatakan itu tidak masalah, asalkan tidak mengganggu tugas kenegaraan yang harusnya dijalankan wakil negara.
“Ini kan bagus kalau tiap tokoh bertemu, tiap pimpinan partai bertemu rutin satu sama lain. Maka saya yakin perbedaan pendapat, perbedaan pandangan bisa diselesaikan lebih baik dalam satu ruangan,” katanya lagi.
Menurut Sekjen PPP, Arsul Sani, pertemuan kemarin tidak membahas masalah pemilihan presiden 2019 sama sekali. Pertemuan hanya bertujuan untuk melakukan koordinasi, agar semakin menguatkan program-program pemerintah sampai akhir periode.
“Kami lama-lama gerah juga kan, sudah saatnya partai koalisi untuk ikut menjelaskan posisi-posisi objektifnya, sehingga serangan yang membabi buta dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya itu bisa kemudian diatasi dan dikelola dengan baik,” katanya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo