tirto.id - Menjelang pelaksanaan Pilgub DKI Jakarta 2017 yang akan berlangsung pada 15 Februari mendatang, persaingan para kandidat dinilai semakin kompetitif. Ketiga calon yang berlaga masih sama-sama memiliki peluang besar untuk menang.
Hal tersebut diungkapkan pengamat politik dari lembaga Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, seperti dilansir Antara, Sabtu (11/2/2017) malam. “Setelah debat ketiga Jumat 10 Februari 2017, pertarungan ketiga pasangan calon sangat kompetitif dan belum dapat dipastikan siapa yang paling berpeluang menang,” ujarnya.
Menurut Pangi, dalam debat terakhir itu performa ketiga kandidat relatif bagus dan menampilkan proses debat yang menarik. Masing-masing pasangan calon dinilai mampu saling menyanggah dan bertanya secara tepat sasaran.
Misalnya, Pangi mencontohkan, dalam debat terakhir saat pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tampil kompak dan kian meyakinkan. “Saat Ahok mengatakan pasangan calon lain tidak punya program yang jelas, Agus dapat menyerang balik bahwa tidak ada program-program baru yang ditawarkan Ahok. Agus-Silvy juga mengkritik soal kekerasan verbal yang pernah dilakukan Ahok pada perempuan serta tidak adanya goodwill dalam pemerintahan,” ujarnya.
Sebaliknya, pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menampilkan performa yang dinilai unik, di mana saat Ahok "diserang" soal kekerasan verbal, Djarot yang menjawab bahwa Ahok telah berubah menjadi seorang Basuki dan mempertegas bahwa mereka selama ini antikorupsi.
“Tampak Djarot berusaha meyakinkan publik bahwa Ahok sudah berubah dan mereka bersih, berusaha menampik isu yang selama ini berkembang. Dalam memaparkan Ahok dan Djarot memaparkan pengalaman dan cerita-cerita personal sebagai petahana,” ujarnya.
Sedangkan pasangan nomor pemilihan tiga Anis Baswedan-Sandiaga Uno, menurut dia, seperti biasa berbicara tentang data dan fakta yang terjadi di ibu kota.
“Anis dari awal debat tampak sudah siap dengan foto dan data yang dibawa ke panggung debat, data yang berisi potret Jakarta berupa kelemahan-kelemahan kerja petahana yang akan mereka perbaiki, serta program unggulannya OK OCE," kata dia.
Karena itu, Pangi memperkirakan Pilkada DKI akan berlangsung dua putaran mengingat hingga saat ini belum ada pasangan calon yang memenuhi elektabilitas 50 plus satu persen. Beberapa hasil survei menampilkan ketiga kandidat mempunyai selisih yang tidak terlalu signifikan, serta masih adanya pemilih mengambang.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz