tirto.id - Pelanggan New Balance membakar sepatu mereka sebagai langkah pernyataan sikap atas produk sepatu kenamaan tersebut terhadap terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS ke-45. Sikap tersebut muncul lantaran Wakil Presiden Hubungan Masyarakat New Balance Matt LeBretton mengatakan pada hari Rabu (9/11/2016) bahwa dengan Trump sebagai presiden, "sudah bergerak ke arah yang benar." Ia juga mengatakan bahwa pemerintahan Obama telah "menutup telinga" kepada pihak New Balance.
Komentar tersebut santer mendapat respon buruk di media sosial, terutama dari simpatisan Hillary atau Obama. Pelanggan yang sebelumnya membeli atau memiliki produk New Balance menanggapi pendapat tersebut dengan foto dan video yang menunjukkan aksi membuang sepatu di tempat sampah dan/atau membakarnya. Aksi tersebut dilakukan oleh banyak pengguna hingga menjadi viral, terutama di Twitter, tempat pertama isu tersebut menyebar.
Atas kejadian ini, New Balance membuat klarifikasi bahwa komentar tersebut dikeluarkan atas ketidaksetujuan pihaknya terhadap pilihan Barack Obama yang mendukung Trans Pacific Partnership (TPP).
Pihaknya menggarisbawahi bahwa praktik TPP akan mengurangi tarif dan kuota atas barang impor. Padahal, beberapa pihak telah memperingatkan bahwa kesepakatan perdagangan ini akan mengorbankan banyak lapangan pekerjaan bagi warga AS. New Balance hanya bermaksud menyatakan penolakannya terhadap TPP.
"New Balance secara terbuka mendukung posisi perdagangan Hillary Clinton, Bernie Sanders, maupun Donald Trump sebelum hari pemilihan yang berfokus pada penciptaan lapangan kerja terkait manufaktur di Amerika dan kami tetap mendukung mereka hingga hari ini," ujar pihak New Balance, seperti dilansir dari CNN Money.
"Sebagai satu-satunya perusahaan besar yang memproduksi sepatu atletik di Amerika Serikat, New Balance memiliki perspektif yang unik terhadap perdagangan. Kami ingin membuat lebih banyak sepatu di Amerika Serikat,” tambahnya.
Sayangnya, kesalahpahaman tersebut terlanjur tersebar luas sehingga kemarahan di media sosial tidak dapat terbendung lagi.
Sebagai respon lanjutan, pada Kamis (10/11/2016), New Balance memberikan pernyataan baru melalui akun resmi Twitternya, berbunyi, "Kami percaya masyarakat. Kami percaya pada kemanusiaan. Dari orang-orang yang membuat sepatu kami hingga mereka yang memakainya, kami percaya dalam tindakan dengan integritas tinggi dan kami menyambut semua lapisan masyarakat."
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh