tirto.id - Kisah hidup dan perjalanan karier Whitney Houston akan diadaptasi ke layar lebar sebagai penyanyi sukses dan terkenal, akan tetapi berakhir dengan kecanduan narkoba dan tragedi. Namun, Belum ada informasi mengenai siapa yang akan berperan dan tanggal penayangan film itu.
Seperti dilansir Antara, judul film itu akan diambil dari salah satu lagunya "I Wanna Dance with Somebody". Film itu juga sudah didukung oleh produser dan mentor mendiang, Clive Davis, Rabu (22/4).
Menurut produser, film itu akan menceritakan kehidupan dan perjalanan musik Whitney Houston. Sehingga, penonton bisa mengetahui harga yang dibayar dari popularitas sebagai seorang bintang, terutama penyanyi.
Houston meninggal pada usia 48 tahun setelah ditemukan tenggelam di bathub hotel Beverly Hills pada 2012. Diduga ia memakai kokain pada malam sebelum penghargaan Grammy. Namun, Houston memang telah lama bergulat menghadapi adiksi narkoba.
Selain bernyanyi, Houston pernah bermain di film "The Bodyguard" (1992) dan beberapa film lainnya. Sejak ia meninggal, sosok pemenang enam penghargaan Grammy ini beberapa kali diangkat sebagai subjek dokumenter, tapi ini jadi film panjang pertama yang akan mengangkat kisah hidupnya.
Sebelumnya, konser Whitney Houston berbentuk hologram juga telah digelar pada 25 Februari 2020 di Inggris. Konser hologram ini digelar delapan tahun setelah kematiannya dan penyanyi Whitney Houston dibuat seakan "hidup" kembali, demikian seperti dilansir The Hollywood Reporter, Kamis (20/2/2020)
"Kami menciptakan hologram dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada Carrie Fisher dalam film Star Wars: Rogue One," kata Marty Tudor, CEO BASE Hologram yang sebelumnya "menghidupkan" kembali penyanyi lainnya termasuk Roy Orbison dan Maria Callas.
Sebelum kematiannya pada usia 48 tahun menjelang Grammy Awards 2012, Whitney menyatakan keinginan untuk suatu hari melakukan seluruh tur dengan cara itu, dan konsepnya menjadi model untuk konser hologram nantinya.
"Ini adalah sesuatu yang dia ingin lakukan. Saya menjadi sangat emosional menonton ini, karena itu sangat dekat dengan apa yang dia inginkan. Satu-satunya hal yang hilang adalah dia, secara fisik," kata Pat Houston, ipar perempuan sekaligus mantan manajer dan produser konser.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH