Menuju konten utama

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila yang paling kentara bisa dilihat dari segi waktu peringatannya. Berikut penjelasan selengkapnya.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila
Warga membawa lampion lambang Pancasila saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di halaman Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa (31/5/2022) malam. ANTARA FOTO/Irfan Anshori/aww.

tirto.id - Indonesia mengenal dua peringatan yang berkaitan dengan Pancasila yaitu Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila. Kendati sama-sama berkaitan dengan falsafah negara, yakni Pancasila, dua peringatan tersebut sama sekali berbeda.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila secara jelas dapat dilihat dari waktu peringatannya. Hari Lahir Pancasila 1 Juni sedangkan Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober. Lalu, mengapa muncul perbedaan tentang hari lahirnya Pancasila?

Sebenarnya tidak ada perbedaan terkait hari lahirnya Pancasila. Kalaupun ada yang beranggapan adanya peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Juni, artinya terdapat kesalahan dalam pemahamannya.

Oleh karena itu, untuk meluruskan pendefinisian dan makna peringatannya, berikut akan dijelaskan mengenai perbedaan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Lahir Pancasila.

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila

Berikut adalah beberapa aspek perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila.

1. Perbedaan dari segi waktu peringatan

Sebagaimana disinggung di awal, Hari Lahir Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Sementara itu, acara Hari Kesaktian Pancasila diadakan pada 1 Oktober.

2. Perbedaan latar belakang

Perbedaan hari lahir dan kesaktian Pancasila juga dapat dilihat dari latar belakang penetapannya. Berdasarkan sejarah yang dibuat oleh Orde Baru, Hari Kesaktian Pancasila diperingati sebagai penghormatan atas kegagalan pemberontakan Gerakan 30 September (G30S) yang berupaya menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain (komunis).

Sementara itu, masyarakat merayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni dalam rangka mengingat pembentukan Pancasila oleh Sukarno dan tokoh lainnya, tepatnya dalam pidatonya di sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

3. Perbedaan makna

Hari Kesaktian Pancasila dimaknai oleh Orde Baru bahwa Pancasila tetap "sakti" dan mampu bertahan sebagai dasar negara meskipun ada upaya kudeta pada 1965.

Sementara itu, Hari Lahir Pancasila merupakan momen ketika Pancasila diproklamasikan sebagai falsafah negara yang mencerminkan semangat kemerdekaan dan kebhinekaan bangsa Indonesia.

4. Perbedaan dari segi fokus peringatan

Perbedaan Hari Lahir Pancasila dan Hari Kesaktian Pancasila juga dapat dilihat dari fokus peringatannya.

Hari Kesaktian Pancasila lebih menekankan pada pertahanan dan ketahanan ideologi Pancasila setelah terjadinya G30S yang dianggap berusaha merusaknya.

Adapun Hari Lahir Pancasila menyoroti kelahiran ideologi Pancasila sebagai dasar negara dan bagaimana ia mempersatukan Indonesia sebagai bangsa yang beragam.

5. Perbedaan konteks sejarah

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dikaitkan langsung oleh Orde Baru Soeharto dengan peristiwa sejarah G30S yang terjadi pada malam 30 September 1965.

Di sisi lain, Hari Lahir Pancasila 1 Juni berhubungan dengan proses pembentukan negara Indonesia dan perumusan Pancasila sebagai pedoman falsafah negara sebelum kemerdekaan.

Dasar Penetapan Hari Kesaktian Pancasila

Penetapan Hari Kesaktian Pancasila oleh Orde Baru Soeharto dilakukan sebagai upaya mengenang G30S yang menewaskan sejumlah perwira Angkatan Darat (AD). Aksi G30S itu kemudian disusul dengan aksi pembantaian massal 1965-1966, menyasar orang-orang yang dituding PKI atau komunis, tanpa dasar jelas.

Pada 24 September 1966, seperti yang tertulis dalam Dokumen Terpilih Sekitar G30S/PKI (1997), Menteri/Panglima Angkatan Kepolisian mengusulkan supaya peringatan Hari Kesaktian Pancasila juga dilakukan oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata.

Tak lama kemudian, tepatnya pada 29 September 1966, Soeharto, yang saat itu juga menjabat Menteri Utama Bidang Pertahanan dan Keamanan, mengeluarkan surat keputusan dengan nomor surat Kep/B/134/1966. Isinya menetapkan bahwa Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap 1 Oktober oleh seluruh jajaran Angkatan Bersenjata dengan mengikutsertakan massa rakyat.

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober diperingati untuk mengingatkan masyarakat bahwa Pancasila tidak bisa digantikan oleh apa pun.

Pada peringatan Hari Kesaktian pancasila, terdapat seremoni pengibaran bendera setengah tiang yang dilakukan pada 30 September. Esok harinya, 1 Oktober, petugas upacara akan mengereknya secara penuh.

Mengapa Tanggal 1 Juni Disebut sebagai Hari Lahir Pancasila?

Seperti sebutannya, Hari Lahir Pancasila adalah saat Pancasila lahir pada 1 Juni 1945, dicetuskan dalam pidato Presiden Sukarno pada sidang kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI).

Dikutip dari Modul Pancasila (2015) yang diterbitkan oleh Pusat Pendidikan Pancasila dan Konstitusi Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Sukarno dalam pidatonya di rapat BPUPKI mengemukakan lima prinsip. Lima prinsip yang disebutnya sebagai philosofische grondslag 'pandangan hidup' dan dasar negara tersebut meliputi:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme, atau peri-kemanusiaan
  3. Mufakat, atau demokrasi
  4. Kesejahteraan sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Sukarno juga mengusulkan, apabila yang dikehendaki hanya tiga, ia mengusulkan socio-nationalism, socio-democratie, dan ketuhanan. Jika yang dikehendaki hanya satu, ia mengusulkan gagasan gotong-royong.

Sukarno menjadi satu-satunya pembicara dalam sidang BPUPKI yang secara utuh, jelas, dan, tegas, menyatakan tentang dasar negara sebagai philosofische grondslag.

Meski Pancasila baru diresmikan pada 18 Agustus 1945, atau lebih dari dua bulan setelah diusulkan pertama kali oleh Sukarno, Hari Lahir Pancasila tetap diperingati pada 1 Juni. Sebab, pada tanggal itulah ide lima prinsip Pancasila pertama kali dicetuskan oleh Sukarno.

Baca juga artikel terkait HARI KESAKTIAN PANCASILA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Edusains
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Fadli Nasrudin