tirto.id - Apa perbedaan photochromic dan bluecromic? Keduanya merupakan teknologi lensa yang sering digunakan untuk perlindungan mata, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.
Memahami perbedaan photochromic dan bluecromic dapat membantu Anda memilih lensa yang paling sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
Lensa bluecromic dan photocromic menjadi dua jenis lensa yang kerap dipilih orang-orang ketika membuat kacamata. Dua jenis lensa ini memiliki perbedaan tersendiri serta punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Secara sederhana lensa photocromic dapat melindungi mata dari paparan sinar UV. Sementara itu, lensa bluecromic mampu melindungi mata dari blue light atau sinar biru yang muncul dari gadget, komputer, atau ponsel.
Meskipun sekilas dua jenis lensa ini mirip, tetapi keduanya memiliki fungsi signifikan yang berbeda. Perbedaan lensa bluecromic dan photocromic perlu dipahami supaya tidak salah pilih lensa.
Pastikan memilih jenis lensa sesuai dengan kebutuhan dan kenyamanan mata. Sebelum memutuskan pilihan lensa untuk kacamata, cari dahulu informasi tentang apa itu lensa bluecromic dan photocromic serta perbedaannya.
Apa Itu Lensa Bluecromic dan Photocromic?
Lensa bluecromic dan photocromic menjadi dua jenis pilihan lensa yang ditawarkan saat akan membeli kacamata di optik. Lantas, apa perbedaan bluecromic dan photocromic?
Lensa photocromic adalah jenis lensa kacamata yang punya kemampuan untuk berubah warna secara otomatis saat terkena paparan sinar ultraviolet (UV). Dilansir laman Optik Melawai, lensa photochromic mempunyai jutaan sel yang warnanya berubah ketika terkena sinar UV matahari.
Reaksi ini akan memicu lensa menjadi gelap. Bahkan saat cuaca mendung lensa ini tetap berubah warna jika ada sinar UV matahari yang dapat menembus awan.
Lensa bluecromic adalah perpaduan dari lensa blue light control atau lensa blueray dan photocromic. Fungsi yang dimiliki lensa bluecromic lebih lengkap dibandingkan photocromic. Mulai dari anti-sinar UV, anti-sinar biru dari perangkat digital, hingga kemampuannya dapat menggelap di luar ruangan. Jadi lensa bluecromic bisa disebut sebagai penyempurnaan dari fungsi lensa blueray dan photocromic.
Perbedaan Bluecromic dan Photocromic
Lensa bluecromic dan photocromic memiliki perbedaan tersendiri sesuai fungsinya masing-masing. Pengguna kacamata dapat menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan mata saat akan memutuskan penggunaan lensa.
Walaupun dua jenis lensa ini punya kemampuan dalam menyesuaikan warna lensa dengan kondisi cahaya, tetapi masing-masing punya perbedaan. Berikut ini perbedaan bluecromic dan photocromic:
1. Fungsi Lensa
Perbedaan bluecromic dan photocromic yang pertama terletak pada fungsinya. Lensa bluecromic dapat melindungi dari sinar UV dan mampu menyaring sinar biru dari perangkat digital yang berpotensi menyebabkan kelelahan mata.Sementara itu, lensa photocromic berfungsi untuk melindungi mata dari sinar UV dan memberi kenyamanan ketika di luar ruangan. Apalagi dengan kemampuan lensa photocromic yang dapat berubah-ubah menyesuaikan kondisi cahaya.
2. Cara Kerja Lensa
Berdasarkan cara kerjanya, lensa bluecromic dan photocromic memiliki perbedaan. Lensa bluecromic mempunyai kombinasi filter sinar biru dan teknologi photocromic. Jadi lensa bluecromic dapat melindungi mata secara optimal.Adapun cara kerja lensa photocromic dapat berubah warna ketika terkena paparan sinar UV. Kandungan molekul khusus pada lensa photocromic mendukungnya untuk berubah warna ketika terkena paparan sinar UV dan kembali transparan saat di tempat teduh di dalam ruangan.
3. Perbedaan Penggunaan
Perbedaan lensa bluecromic dan photocromic selanjutnya terletak pada penggunaannya. Lensa bluecromic cocok untuk pengguna yang sering berhadapan dengan layar komputer atau gadget. Namun, lensa bluecromic juga tetap dapat memberi perlindungan dari sinar matahari.Sementara itu, lensa photocromic direkomendasikan untuk pengguna yang kerap beraktivitas di luar ruangan. Apalagi jika aktivitas di luar ruangan dengan intensitas sinar matahari yang tinggi. Lensa photocromic mampu memberi proteksi optimal untuk pengguna yang sering bekerja atau beraktivitas dengan turun lapangan.
4. Efektivitas dalam Berbagai Kondisi Cahaya
Perbedaan bluecromic dan photocromic berikutnya ialah pada efektivitas dalam berbagai kondisi cahaya. Lensa bluecromic dapat melindungi secara optimal, baik di dalam ruangan (terutama saat tatap layar) maupun di luar ruangan (sinar UV).Sementara itu, lensa photocromic bekerja secara optimal di bawah sinar matahari secara langsung. Namun, jenis lensa satu ini kurang efektif dalam menyaring sinar biru terutama saat screen time.
Bahaya Paparan Sinar Biru yang Berlebihan
Bahaya paparan sinar biru secara berlebihan perlu dihindari. Paparan sinar biru dapat menyebabkan dampak negatif untuk kesehatan mata dan tubuh. Apa saja bahaya paparan sinar biru yang berlebihan?
1. Merusak Siklus Jam Tidur
Bahaya paparan sinar biru yang pertama ialah dapat merusak siklus jam tidur tubuh. Ini terjadi karena paparan sinar biru mengganggu produksi melatonin.Hormon melatonin adalah hormon yang bertugas mengatur pola tidur. Melansir laman Healthline, sinyal yang dikirimkan sinar biru ke otak dapat mengganggu produksi hormon melatonin dalam tubuh. Dengan demikian, orang yang terpapar sinar biru secara berlebihan menjadi sulit tertidur.
2. Menyebabkan Kelelahan Mata Digital
Aktivitas di depan layar dengan menatap sinar biru dapat menyebabkan kelelahan mata. Apalagi jika ini berlangsung terlalu lama tanpa perlindungan yang memadai.Alhasil paparan sinar biru ini dapat menyebabkan mata menjadi kering, perih, dan tegang. Kondisi ini kerap disebut dengan istilah Computer Vision Syndrome (CVS).
Melansir laman Healthline, CVS juga dikenal sebagai ketegangan mata digital atau ketegangan mata komputer, yakni suatu kondisi yang menyebabkan masalah penglihatan dan masalah mata tertentu, seperti ketegangan mata, kelelahan mata, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering, serat nyeri leher dan nyeri bahu.
3. Meningkatkan Risiko Degenerasi Makula
ilustrasi periksa mata minus. (FOTO/iStockphoto)
Paparan sinar biru dalam jangka waktu lama secara terus menerus dapat membahayakan kesehatan retina. Kebiasaan ini akan merusak retina dan meningkatkan risiko degenerasi makula.
Bahayanya keadaan ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan permanen pada usia lanjut. Melansir laman University of California, paparan sinar biru dapat merusak sel retina dan menyebabkan masalah penglihatan seperti degenerasi makula yang berkaitan dengan usia.
Nantinya keadaan ini bisa menyebabkan katarak, kanker mata, dan pertumbuhan pada lapisan bening yang menutupi bagian putih mata. Menurut sebuah studi penglihatan oleh National Eye Institute, anak-anak lebih berisiko dibandingkan orang dewasa karena mata mereka menyerap lebih banyak cahaya biru dari perangkat digital.
Usai memahami penjelasan dua jenis lensa, simpulannya adalah pilihan lensa photocromic sangat direkomendasikan untuk pengguna yang lebih sering berada di luar ruangan dan membutuhkan perlindungan dari sinar UV. Sementara itu, lensa bluecromic menjadi pilihan tepat untuk pengguna yang sering bekerja di depan layar gagdet sekaligus membutuhkan perlindungan dari sinar UV.
Berbagai pertimbangan untuk memilih lensa kacamata diperlukan supaya dapat menjaga kondisi mata tetap sehat. Informasi tentang lensa bluecromic dan photocromic berperan penting untuk memutuskan jenis lensa yang akan dipilih.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani