tirto.id - Selama perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019, Polri akan mengamankan objek-objek vital di seluruh Indonesia dalam Operasi Lilin yang berlangsung sejak 21 Desember 2018 hingga Januari 2019.
Pengamanan akan dilakukan di 48.798 gereja, 858 terminal bus, 260 stasiun, 530 pelabuhan, 264 pusat perbelanjaan, 207 bandara dan 2.705 objek wisata.
Sedangkan skema pengamanan yang dilakukan kepolisian dalam Operasi Lilin pada akhir tahun ini akan terbagi dalam dua zona.
“Polri akan menerjunkan 94.946 personel. Dua klaster pengamanan yakni Polda Prioritas 1 sebanyak 13 polda dengan 69.080 personel dan ‘Polda Prioritas 2’ sebanyak 21 polda dengan 25.886 personel,” ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di kantornya, Kamis (20/12/2018).
Polda Prioritas 1 mencakup area Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua.
Sementara Polda Prioritas 2 meliputi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Maluku Utara dan Papua Barat.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan sampai saat ini kepolisian belum menemukan indikasi ancaman teror menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Tapi, kata dia, kepolisian terus aktif mengantisipasi berbagai ancaman tersebut.
“Tidak ada [indikasi] rencana serangan teror Natal dan tahun baru. Tapi kami akan terus mengawasi (ancaman teror),” kata Tito di Mabes Polri, Rabu kemarin.
Menurut Tito, selama November hingga Desember 2018, kepolisian tercatat telah menangkap 21 terduga teroris. Mereka memang tidak berkaitan langsung dengan ancaman teror saat Natal dan Tahun Baru. Namun, dia menegaskan atisipasi terhadap serangan teror tetap dilakukan.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom