Menuju konten utama

Perancis Sebut Kebijakan Imigrasi Trump Diskriminatif

Kebijakan Presiden AS Donald Trump yang melarang para pengungsi dinilai mengabaikan kewajiban negara. Langkah Trump memberantas terorisme justru diskriminatif dan tidak tepat sasaran.

Perancis Sebut Kebijakan Imigrasi Trump Diskriminatif
(Barisan depan dari kiri) Duta Besar Rusia untuk Prancis Alexander Orlov, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Presiden Prancis Francois Hollande, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Marc Ayrault, Kepala Kebijakan Asing Uni Eropa Federica Mogherini, Menteri Kebijakan Eropa Prancis Harlem Desir berfoto bersama dalam konferensi damai Timur Tengah di Paris, Prancis, Minggu (15/1). ANTARA FOTO/REUTERS/Bertrand Guay.

tirto.id - Seperti yang dituturkan Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Marc Ayrault, salah satu kewajiban negara adalah menerima pengungsi. Karena itu, ketakutan terhadap terorisme bukanlah alasan yang tepat untuk menolak menampung mereka.

Pernyataan Ayrault diungkapkannya setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani keputusan membatasi pengungsi atau imigran asal tujuh negara berpenduduk sebagian besar Muslim masuk ke negara Paman Sam.

"Tugas negara dalam menjaga kesetiakawanan adalah menerima pengungsi," kata Ayrault lewat Twitter, Minggu (29/1/2017).

Ayrault juga menyebut bahwa langkah Trump memberantas terorisme justru diskriminatif dan tidak tepat sasaran. "Terorisme tidak mengenal kewarganegaraan dan diskriminasi bukan langkah tepat mengatasi masalah itu," jelasnya seperti yang dikutip Antara.

Sebagaimana diketahui, sejak menjabat sekitar sepekan lalu, Trump menahan izin masuk pengungsi ke AS selama empat bulan. Ia juga melarang sementara pengungsi dari tujuh negara Muslim masuk ke negaranya itu.

Menanggapi keputusan imigrasi itu, Presiden Perancis Francois Hollande pada Sabtu (28/1/2017) waktu setempat berbicara pada Trump lewat telepon, menyarankan Presiden AS itu menghormati pengungsi.

Hollande juga mengingatkan Trump bahwa kebijakan proteksionismenya memiliki dampak ekonomi dan politik.

Sementara itu, salah satu kandidat presiden Perancis yang cukup nasionalis, Emmanuel Macron pun turut menanggapi kebijakan Trump mengenai pengungsi dan rencana pembangunan tembok di perbatasan dengan Meksiko.

"Saya bersama pengungsi korban perang dan ancaman eksekusi mati. Saya bersama mereka yang gigih membela nilai hidupnya dan berjuang #NoBanNoWall," kata Macron lewat Twitter.

#NoBanNoWall merupakan tagar di media sosial Twitter, merujuk ke gerakan masyarakat menolak kebijakan Trump melarang pengungsi masuk AS berikut rencananya membangun dinding.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hard news
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari