tirto.id - Kepolisian Resor Bandara Soekaeno Hatta memastikan longsornya terowongan kereta api Raillink Jalan Perimeter Selatan Bandara sekitar pukul 17.20 WIB, Senin (5/2/2018), menimpa dua korban wanita. Satu orang dipastikan meninggal dunia dan polisi akan melakukan olah tempat kejadian perkara Selasa (6/2/2018) siang nanti.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Soetta Ipda Prayogo. Ia membenarkan ada satu korban meninggal setelah evakuasi, bernama Dianti Diah Ayu Cahyani Putri. Ia meninggal setelah luka dari tertimpa longsoran tanah tak dapat diobati dengan segera. Sedangkan satu korban yang selamat bernama Mukhmainah Syamsudin.
"Korban kan 2, meninggal 1. Saat ini hanya ada informasi itu," jelasnya saat dihubungi Tirto. "Ia meninggal di RS Mayapada karena retak tulang di saluran nafas belakang RS Mayapada pada pukul 06.43 WIB."
Ia menambahkan, hanya dua orang itu yang teridentifikasi tertimbun longsor. Dianti menderita patah tulang di bagian leher, tangan, dan pinggang. Badannya dibalut perban. Sementara kondisi korban lainnya belum diketahui dengan pasti, namun tidak parah.
Dianti dilarikan ke RSUD Tangerang dan dilakukan perawatan. Karena kondisi memburuk, ia dipindahkan ke RS Mayapada, tetapi saat dirawat, nyawanya tidak dapat tertolong. Sementara, Mukhmainah dirawat di RS Siloam Karawaci.
Dari informasi asal, keduanya adalah pegawai GMF Aeroasia yang merupakan anak perusahaan dari Garuda Indonesia. Perusahaan ini menawarkan layanan perawatan pesawat.
Polisi juga tidak bisa memastikan penyebab terjadinya longsor secara pasti. Dugaan awal, debit air karena hujan deras membuat tanah tak kuat menampung beban dan longsor. Pihak berwenang juga akan mencari penyebab dan penanggungjawab kasus longsor yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.
"Siang ini kami akan olah TKP, tunggu saja hasilnya," kata Prayogo lagi. "Saat ini korban hanya dua orang di mobil Brio. Semoga nggak bertambah."
Sejauh ini, longsoran tanah masih memenuhi jalan dari Bandara Soetta menuju Tangerang. Prayogo memastikan, setelah olah TKP, polisi akan mengeruk tanah agar bisa dilalui.
"Masih belum bisa dilalui. Tanahnya masih turun ke jalanan. Siang nanti kita bereskan," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal membenarkan proses evakuasi sudah selesai dilakukan. Ia juga menegaskan, polisi akan mengusut kasus bersama stakeholder terkait.
"Proses evakuasinya sudah dilakukan. Itu dulu. Nanti setelah evaluasi, recovery selesai, Polri akan melakukan penyelidikan. Tentunya bekerja sama dengan stakeholder yang ada, yang berkompetensi. Apakah ada pelanggaran, apakah ada perbuatan melawan hukum dan lain-lain," katanya lagi di Rupatama, Mabes Polri.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yuliana Ratnasari