Menuju konten utama

Penyebab Jerawat Kucing dan Cara Menghilangkannya

Apa penyebab jerawat kucing dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut ini, termasuk sejumlah cara menghilangkan jerawat kucing.

Penyebab Jerawat Kucing dan Cara Menghilangkannya
Feline Acne (jerawat kucing). foto/IStockphoto

tirto.id - Seperti manusia, kucing juga dapat mengalami jerawat. Jerawat kucing umumnya muncul di bagian bawah dagu, yang sering membuat mereka enggan dielus. Jerawat ini biasanya berupa benjolan kecil disertai komedo hitam dan putih.

Jerawat pada kucing atau feline acne terjadi ketika folikel rambut di bawah kulit si anabul tersumbat oleh minyak dan sel-sel mati. Tanda jerawat kucing yang paling umum adalah dagu tampak kotor atau kehitaman. Maka itu, ia kerap disebut jerawat dagu kucing.

Lantas, bagaimana cara menghilangkan jerawat kucing? Ada beberapa metode perawatan yang bisa dicoba. Namun, sebelum itu, pahami dulu ciri dan penyebab jerawat kucing.

Ciri-Ciri Jerawat pada Kucing

Gejala umum jerawat pada dagu kucing adalah munculnya bintik-bintik hitam kecil serupa komedo. Seiring waktu, bintik-bintik tadi dapat berubah menjadi kerak hitam. Kondisi ini bisa juga muncul di sekitar area mulut kucing.

Selain itu, ada beberapa tanda lain yang bisa diamati. Berikut adalah beberapa gejala lain yang menjadi ciri jerawat kucing:

  • Muncul benjolan merah yang meradang, mirip dengan jerawat pada manusia, yang bisa pecah dan mengeluarkan nanah serta menyebabkan luka.
  • Kulit menjadi berkerak atau tertutup keropeng akibat pengeringan nanah dan darah.
  • Perubahan perilaku kucing, seperti menjilati bulu secara berlebihan, menggosokkan dagu dan mulut pada permukaan benda, serta berkurangnya nafsu makan.
  • Kerontokan bulu kucing yang menyebabkan kebotakan di dagu dan sekitar mulut.
Laman PetMD menginformasikan jerawat kucing bisa membuat si anabul merasakan sakit di sekitar dagu. Jika tingkah kucing menunjukkan ia kesakitan atau merasa tidak nyaman di dagu, coba cermati area itu. Jika ada benjolan merah, bintik hitam, atau area kotor di dagunya, kemungkinan itu jerawat kucing.

Jerawat kucing dalam kondisi parah mungkin akan menghasilkan banyak folikel tersumbat menyatu sebagai kerak. Kondisi ini kerap disertai bengkak dan radang yang memicu rasa sakit. Saat lesi membesar, folikel lebih rentan pecah, yang menyebabkan rasa sakit makin menjadi-jadi.

Perlu diingat, penyakit seperti demodikosis (kudis), ringworm (kurap), dan sejumlah jenis reaksi alergi lain dapat terlihat mirip dengan jerawat pada kucing. Untuk memastikannya, kucing perlu dibawa ke klinik dokter hewan.

Apa Penyebab Jerawat pada Kucing?

Kondisi feline acne bisa terjadi pada kucing dari segala usia. Jerawat kucing tidak terkait dengan hormon seks dan dapat menyerang anabul jantan maupun betina. Jerawat dapat juga muncul pada kucing yang sudah dikebiri maupun tidak.

Jerawat bisa memengaruhi kucing dari semua ras. Meskipun mungkin ada kecenderungan genetik, belum ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa kondisi ini diwariskan.

Jerawat kucing terjadi ketika folikel rambut di dagu atau sekitar bibir si anabul tersumbat. Produksi sebum berlebihan, berupa minyak yang dihasilkan oleh kelenjar sebasea di kulit, mungkin berperan. Produksi sebum dapat membuat folikel lebih mudah tersumbat, lantas terkena infeksi karena bakteri.

Namun, menukil dari WebMD, jika pada manusia kulit berminyak adalah penyebab utama jerawat, di kucing sebab pastinya belum diketahui. Hanya saja, di banyak kasus, jerawat kucing terkait produksi keratin (protein di kulit) yang berlebihan. Keratin berlebih memicu minyak dan komedo yang jadi cikal-bakal jerawat.

Meskipun penyebab jerawat kucing belum diketahui pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kucing mengalami masalah kulit ini, yakni:

1. Stres

Kecemasan atau stres pada kucing dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, yang dapat memicu timbulnya jerawat.

2. Reaksi alergi

Jerawat kucing mungkin muncul sebagai reaksi alergi terhadap makanan, produk rumah tangga, produk perawatan tubuh, atau bahan-bahan lain di rumah.

3. Kebersihan kurang terjaga

Kucing yang jarang mandi atau tidak terawat dengan baik lebih berisiko terkena jerawat. Meskipun kucing kerap membersihkan tubuhnya sendiri, memastikan kebersihannya perlu dilakukan secara rutin.

4. Memelihara lebih dari satu kucing

Berbagi wadah makanan atau tempat tidur dengan kucing lain dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi bakteri. Infeksi ini mungkin saja memicu jerawat pada kucing.

5. Sistem kekebalan lemah

Masalah kekebalan tubuh yang lemah juga dapat memicu jerawat pada kucing. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh penyakit yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, seperti feline immunodeficiency virus (FIV).

6. Wadah makan plastik

Penggunaan wadah makan plastik yang kasar dan mudah tergores lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri. Kondisi ini dapat menyebabkan jerawat kucing.

Cara Menghilangkan Jerawat pada Kucing

Apakah jerawat kucing bisa hilang sendiri? Jerawat pada kucing umumnya memang dapat hilang dengan sendirinya. Namun, di sebagian kasus, perawatan tambahan mungkin saja diperlukan sebagai cara menghilangkan jerawat kucing.

Beberapa cara menghilangkan jerawat kucing yang bisa dicoba di antaranya, yakni:

1. Bersihkan area jerawat kucing

Langkah pertama untuk mengatasi jerawat pada kucing adalah membersihkan area yang terkena dengan chlorhexidine antibacterial. Lakukan pembersihan ini beberapa kali sehari hingga jerawat mulai menghilang.

Cairan pembersih antibakteri seperti klorheksidin atau cairan peroksida bisa dioleskan ke dagu kucing memakai bola kapas dengan lembut. Pengolesannya perlu hati-hati karena jika terlalu kasar dapat memicu iritasi.

2. Kompres jerawat kucing

Cara menghilangkan jerawat kucing secara alami juga bisa dicoba. Perawatan yang bisa dicoba ialah mengompres area lokasi jerawat kucing dengan air hangat. Metode tersebut dapat membantu mengurangi pembengkakan jerawat pada kucing.

3. Ganti wadah makanan

Memberikan makanan mengandung asam lemak seperti omega-3 bisa menjaga kesehatan kulit kucing. Akan tetapi, ada yang lebih penting, yakni mengganti wadah makanan.

Ganti mangkok plastik dengan yang berbahan keramik atau stainless steel. Mengutip dari laman Face4pet menginformasikan wadah terbaik adalah berbahan stainless steel karena tahan karat dan tidak mudah dihinggapi bakteri.

Mengganti wadah makanan ini untuk mengantisipasi alergi kucing pada plastik sekaligus mencegah paparan bakteri. Mencuci wadah makanan rutin setiap hari juga penting.

4. Pakai shampo antibakteri dan gel

Penggunaan shampo antibakteri atau antijamur, serta pemberian gel pereda jerawat, juga bisa membantu dalam proses penyembuhan jerawat kucing.

5. Obat Antibiotik dan Antiradang

Di kasus tertentu, dokter hewan mungkin merekomendasikan penggunaan antibiotik atau obat antiradang untuk membantu mengatasi pembengkakan parah akibat jerawat kucing. Pemberian obat ini biasanya dilakukan jika kasus jerawat pada kucing sudah parah.

6. Lakukan pencegahan

Sejumlah langkah pencegahan bisa dilakukan agar jerawat tidak muncul lagi atau menjadi lebih banyak. Beberapa saran pencegahan berikut bisa dicoba, yaitu:

  • Obati pemicu jerawat seperti alergi, infeksi kulit, atau kondisi kulit lainnya.
  • Singkirkan benda plastik yang bisa bersentuhan dengan kucing.
  • Gunakan wadah makanan berbahan stainless steel.
  • Jaga keersihan semua benda berpori yang sering bersentuhan dengan kucing.
  • Cuci bersih mainan dan wadah makanan kucing secara teratur setiap hari.
  • Menyikat, memandikan, dan mendisinfeksi area dagu dan bibir kucing.
  • Pastikan dagu kucing bersih dan kering setelah makan dan minum.

Baca juga artikel terkait KUCING atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom