tirto.id - Gempa Jogja terjadi pada Senin (9/12/2023) pukul 05.41.06 WIB wilayah Bantul. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa tektonik ini memiliki parameter dengan magnitudo M3.1.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,00° LS, 110,42° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 13 kilometer arah Tenggara Bantul, DIY, pada kedalaman 18 kilometer," ujar Daryono Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto.
Daryono menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal yang diduga akibat adanya aktivitas Sesar Opak. Menurutnya, guncangan gempa bumi pagi tadi dirasakan di daerah dengan Bantul II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Menurut Daryono, setidaknya hingga pukul 09.00 WIB, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa berdasarkan pada hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Hingga hari Senin, 09 Januari 2023 pukul 07.15 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock)," tegas Daryono.
Lantas, apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa bumi agar selamat?
Apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa agar selamat?
Mengutip publikasi resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terdapat beberapa hal yang perlu Anda lakukan saat terjadinya gempa bumi untuk mengantisipasi risiko bahaya yang bisa saja terjadi.
Hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa
1. Di dalam bangunan
Jika gempa terjadi saat Anda sedang berada di dalam bangunan, maka pastikan untuk mencari tempat yang dapat melindungi badan dan kepala dari reruntuhan, seperti bersembunyi di bawah meja. Jika memungkinkan, segera lari lewat pintu keluar atau pintu darurat.
Kemudian hal penting yang harus dilakukan adalah menghindari penggunaan lift maupun tangga berjalan, untuk keluar dari gedung saat gempa terjadi.
2. Di luar bangunan
Jika gempa terjadi saat Anda sedang berada di luar bangunan sebisa mungkin tidak berlindung di dekat bangunan seperti gedung, rumah, tiang listrik, pohon, ataupun baliho. Perhatikan tempat berpijak dan waspadai retakan tanah. Jika sedang berkendara, tepikan kendaraan dan turun dari mobil atau motor dan cari tempat yang lapang.
3. Di pinggir pantai
Jika gempa terjadi saat sedang berada di pantai atau dekat pantai, segera tinggalkan pantai dan berlindung di tempat lapang dan tinggi. Ingat prinsip 20-20-20, yakni waspadai jika gempa terjadi selama 20 detik berpotensi tsunami, 20 menit waktu untuk menyelamatkan diri, dan lari ke area yang lebih tinggi dari 20 meter, sesuai arahan papan petunjuk jalur evakuasi.
4. Di area pegunungan
Jika gempa terjadi saat sedang berada di wilayah pegunungan atau perbukitan, waspadai daerah yang rawan terjadi tanah longsor.
Editor: Iswara N Raditya