tirto.id - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 dengan pusat di laut pada jarak 137 km baratdaya Sumur, Banten, memicu guncangan kuat pada pukul 19.03 WIB, Jumat malam (2/8/2019).
BMKG mengumumkan gempa dengan pusat pada kedalaman 10 kilometer itu berpotensi memicu tsunami di sejumlah daerah di Banten, Lampung, Jawa Barat dan Bengkulu.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, berdasar data Unites States Geological Survey (USGS), gempa itu berkekuatan magnitudo 6,8. Adapun pusat gempa versi data USGS ada di kedalaman 42,8 km serta pada koordinat 104.806° BT dan 7.29° LS.
Dalam siaran resminya, PVMBG menjelaskan faktor yang diduga menjadi penyebab gempa bumi yang berpusat di laut tersebut.
"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," demikian pernyataan PVMBG.
Sementara berdasar data PVMBG, wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi itu adalah pesisir selatan Banten, Jawa Barat dan Lampung. Kawasan itu pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter.
PVMBG menjelaskan batuan berumur Kuarter dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas dan belum kompak sehingga dapat memperkuat efek guncangan gempa bumi.
Gempa Banten Terasa di Jakarta Hingga Yogyakarta
Sementara menurut laporan BMKG, guncangan gempa bumi itu terasa dengan intensitas III-IV MMI di Pandeglang dan pesisir selatan Lampung.
Sedangkan di Jakarta, Bandung, Depok hingga Yogyakarta, guncangan akibat gempa itu terasa pada intensitas II-III MMI
Adapun berdasar pemantauan PVMBG, pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di Pasauran, dan sekitar pantai Carita tidak mengalami kerusakan.
"Penduduk sekitar mengungsi ke arah bukit/menjauhi pantai," tulis PVMBG.
Daftar Daerah Berpotensi Tsunami
Tidak lama setelah gempa M7,4 terjadi, BMKG mengumumkan peringatan dini tsunami dalam status Siaga dan Waspada untuk beberapa daerah.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono meminta masyarakat mencermati kriteria terkait dengan penanganan pada daerah berstatus siaga dan waspada tsunami.
"Kepada masyarakat di wilayah dengan status 'SIAGA' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi. Kepada masyarakat di wilayah dengan status 'WASPADA' diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.
Berikut ini daftar daerah yang berpotensi tsunami usai terjadi gempa Banten magnitudo 7,4 pada 2 Agustus 2019 malam:
I. SIAGA Tsunami
- Pandeglang Bagian Selatan (Banten)
- Pandeglang Pulau Panaitan (Banten)
- Lampung-Barat Pesisi-Selatan (Lampung)
- Pandeglang Bagian Utara (Banten)
- Tanggamus Pulau Tabuan (Lampung)
- Sukabumi Ujung-Genteng (Jawa Barat)
- Tanggamus Bagian TImur (Lampung)
- Lampung-Selatan Kep. Krakatau (Lampung)
- Lampung-Selatan Kep. Legundi (Lampung)
- Lampung-Barat Pesisir-Tengah (Lampung)
- Lampung-Barat Pesisir-Utara (Lampung)
- Bengkulu-Utara Pulau Enggano (Bengkulu)
- Kaur (bengkulu)
- Lampung-Selatan Kep. Sebuku (Lampung)
- Bengkulu-Selatan (Bengkulu)
- Serang Bagian Barat (Banten)
- Seluma (Bengkulu)
- Kondisi Banten Usai Gempa: Warga Pesisir Pandeglang Mengungsi
- Banten Pasca Gempa: Polda Kirim Personel ke Sumur Pandeglang
- Gempa Banten Magnitudo 7,4, Berpotensi Tsunami pada 2 Agustus Malam
- Gempa Banten, BPBD Pandeglang: Kondisi Alam Laut Sumur Aman
- Daftar Daerah Berpotensi Tsunami Usai Gempa Banten Magnitudo 7,4
Editor: Agung DH