tirto.id - Pemeran Semar dalam pementasan di Kirab Hajatan Rakyat Bukan Konglomerat di Surakarta, Blacius Subono (70) meninggal dunia usai tidak sadarkan diri di panggung, Sabtu (10/2/2024).
Blacius Subono adalah sosok dalang kondang di Kota Surakarta yang juga mantan dosen pedalangan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.
Humas ISI Surakarta Esha Karwinarno mengatakan Ki Bono meninggal dunia saat berada di RSUD Moewardi usai dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri seusai pentas.
"Meninggalnya di Rumah Sakit Moewardi, jadi sempat mendapatkan penanganan tetapi tidak tertolong," terang Esha.
Namun, saat ditanya penyebab meninggalnya Ki Bono, Esha mengaku masih belum mengetahuinya. Namun demikian, Esha menduga Ki Bono mengalami kelelahan hingga mengakibatkan sang dalang kondang tidak sadarkan diri hingga meninggal dunia.
"Saya tidak tahu pasti meninggalnya karena apa, tetapi kemungkinan bisa karena kelelahan latihan untuk menyambut Pak Ganjar," sambungnya.
Ia menjelaskan, Ki Bono mengembuskan nafas terakhir kurang lebih pukul 09.30 WIB usai pingsan dan menimpa Ganjar Pranowo di atas panggung setelah pentas.
Ki Bono akan dimakamkan pada hari Minggu (11/2/2024) besok. Sebelum dimakamkan, jenazah Ki Bono rencananya akan disemayamkan terlebih dulu di ISI Surakarta sebagai penghormatan terakhir.
Hal itu diungkap oleh Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengatakan bahwa pihaknya memohon kepada pihak keluarga mendiang agar jenazah bisa disemayamkan di kampus sebelum diantar ke tempat peristirahatan terakhir.
"Besok saya minta disemayamkan di kampus. Status beliau saat ini kan empunya Fakultas Seni Pertunjukan ISI Surakarta, sehingga selayaknya disemayamkan di kampus. Empu itu kan ya kami menghargai," ujarnya saat dihubungi.
Semasa hidup, Nyoman mengatakan bahwa Ki Bono merupakan sosok ahli karawitan yang sangat kondang.
"Banyak membuat musik yang digunakan Pak Manteb, Pak Anom, Ki Entus dan dalang-dalang terkenal lain," jelas dia.
Almarhum Blacius Subono dulunya adalah seorang dosen di Kampus ISI Surakarta yang telah pensiun di usia 65 tahun.
"Banyak peran beliau. Sebelum purna beliau aktif mendesain sejumlah acara besar di kampus," ujarnya.
Sementara itu, rekan Blacius Subono yang juga budayawan ST Wiyono menceritakan detik-detik sang seniman mengembuskan nafas terakhir.
Ia tiba-tiba jatuh setelah adegan terakhir pertunjukan wayang orang saat upacara penyerahan replika wayang tepat di belakang Ganjar.
"Itu adegan terakhir, sudah selesai sebelumnya. Masih sempat bersalaman dengan Pak Ganjar dan Mahfud kan. Saat penyerahan wayang Pak Bono jatuh dan pada kaget semua," terangnya.
Wiyono menyebut bahwa saat pentas suara Subono sudah terdengar parau yang, menurutnya, diakibatkan lantaran terlalu capek.
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengajak para pendukungnya untuk mendoakan Dewan Empu Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Blacius Subono, yang meninggal usai pentas wayang orang di Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud, di Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu.
Almarhum Bono, dikatakan Ganjar, sempat tampil memerankan tokoh Semar di hadapan Ganjar-Mahfud, dalam prosesi ruwatan Balai Kota Solo.
"Saya merasa terharu dan terpukul, salah satu aktor yang memerankan Semar dipanggil Yang Maha Esa, Innalillahi wainnalilahi rajiun," kata Ganjar, ketika hendak mengawali orasi politiknya pada kampanye akbar bertajuk 'Hajatan Rakyat' di Lapangan Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah.
Politikus PDIP ini pun meminta doa kepada pendukungnya agar almarhum Bono diterima di sisi Allah SWT.
"Saya meminta semua berdoa, memohon kepada Allah subhanahuwata’ala, semoga almarhum bisa diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa mulai," kata Ganjar.
"Pak Bono seorang aktor seniman gigih menyiapkan ini (pementasannya) dengan baik," ungkap Ganjar.
Penulis: Febri Nugroho
Editor: Maya Saputri