tirto.id - Pada 1 Juli 2017, kabar buruk datang dari penyanyi Adele. Dalam cuitan berupa gambar berisi tulisan panjang itu, penyanyi kelahiran London ini meminta maaf karena harus membatalkan dua konser terakhir dalam tur yang sudah dimulai sejak Februari tahun lalu.
"Aku harus memaksakan diri, lebih keras ketimbang sebelumnya. Aku merasa harus membersihkan tenggorokanku terus-terusan. Aku pergi ke dokter tenggorokan malam ini karena suaraku tidak muncul sama sekali, ternyata kotak pita suaraku rusak," tulis Adele.
Ini bukan yang pertama kali bagi Adele. Pada Oktober 2011, di sela tur Adele Live, penyanyi yang sudah menjual lebih dari 100 juta kopi album ini terpaksa membatalkan dua konsernya karena vocal-cord haemorrhage. Ini adalah kondisi di mana darah bocor ke area laring, disebabkan oleh terlukanya pembuluh darah di area laring.
Suara Adele hilang. Dalam sebuah kesempatan setelah usai konser di Denver, Adele bilang bahwa, "Seperti ada sesuatu yang merobek-robek tenggorokanku." Rumor bertebaran, salah satunya mengatakan Adele terserang kanker tenggorokan. Rumor ini gugur dengan sendirinya. Penyanyi yang sudah merilis 3 album studio ini akhirnya memilih untuk operasi.
Dr. Steven M. Zeitels yang merupakan direktur Center for Laryngeal Surgery and Voice Rehabilitation di RSUD Massachusetts, Boston, menangani operasi laser ini. Tonjolan tak berbahaya di tenggorokan Adele akhirnya berhasil diangkat. Pada Grammy Award 2012, Adele resmi tampil kembali.
Tak ada yang menyangka bahwa tenggorokan Adele akan kembali bermasalah pada 2017.
Sekitar 2 minggu kemudian, penyanyi Tom Keifer juga mengalami hal yang sama. Keifer dikenal sebagai vokalis band rock 80-an, Cinderella. Suara seraknya yang khas, mengangkat Cinderella menjadi band yang sukses dan berhasil menjual 15 juta kopi album di seluruh dunia. Setelah Cinderella bubar, Tom menjalani karier sebagai solis. Ia rutin melakukan tur.
Namun pada 14 Juli 2014, Ia terpaksa membatalkan beberapa konsernya. "Suaraku menjadi parau sejak beberapa hari usai konser di Columbus," tulis Keifer.
Ini juga bukan pengalaman pertama Keifer menghadapi tenggorokan yang bermasalah. Pada 1990, selepas merilis album Heartbreak Station yang sukses besar itu, Cinderella melakukan 86 konser di empat negara. Selepas tur panjang itu, Keifer kehilangan suaranya. Bahkan dokter sempat tak tahu apa penyebab Keifer kehilangan suaranya. Hingga kemudian dokter mengatakan ada kelumpuhan di kotak pita suara kiri (paralysis of the left cord) Keifer. Dia harus berlatih menyanyi lagi selama 3 tahun.
"Aku sudah ke dokter, dan dia merasa aku ada kemajuan. Tapi dokter tetap memaksaku untuk beristirahat, satu minggu hingga 10 hari, untuk memastikan tenggorokanku benar-benar sembuh," ujar Keifer lagi.
Musuh Besar Para Penyanyi
Suara pasti berubah seiring usia yang bertambah. Apalagi bagi para penyanyi profesional yang terus-terusan memaksa pita suara untuk bekerja. Tapi perubahan tetap bisa diakali. Malah dengan gaya hidup yang relatif sehat, seorang penyanyi masih bisa berdendang dengan prima. Singa panggung berusia lanjut seperti Josep Williams, Sting, hingga Tom Waits memang mengalami perubahan suara. Namun mereka masih bisa bernyanyi dengan baik.
Namun akan sangat berbeda halnya jika kasusnya seperti yang menimpa Adele ataupun Keifer. Penyakit seperti laringitis—radang yang terjadi di area laring, alias kotak pita suara—ataupun vocal fold hemorrhage bisa membahayakan karier seorang penyanyi. Dalam kasus Keifer, ia harus menjalani rehabilitasi pada seorang guru vokal. Kalau rehabilitasi itu tidak dilakukan, nyaris dipastikan Keifer tak akan bisa bernyanyi lagi.
Apa yang menyebabkan laringitis terjadi? Pada kasus yang terjadi pada penyanyi profesional, laringitis terjadi karena kerja pita suara yang melebihi batas ketahanan. Bisa karena menyanyi terus menerus, atau karena berteriak hingga melukai kotak pita suara. Kadang bisa pula karena demam.
Ini terjadi pada penyanyi Ruth Gerson. Perempuan yang juga menjadi pelatih vokal ini termasuk penyanyi yang jarang mengalami masalah di pita suara. Hingga suatu hari Ia mencium anaknya yang sedang demam. Setelah itu, Gerson tertular demam dan suaranya hilang. Padahal seminggu lagi Ia harus konser.
"Para muridku sering bertanya bagaimana cara menyembuhkan laringitis. Mencegah memang lebih baik ketimbang mengobati," tulis Gerson. "Tapi aku juga punya obat yang bisa bereaksi dalam 24 jam."
Untuk pencegahan, Gerson biasa meminum banyak air putih dan vitamin. Hindari terlalu banyak alkohol atau kafein. Sebelum tidur, juga hindari menyantap makanan pedas atau bercita rasa asam.
Jadwal bernyanyi yang padat juga bisa menyebabkan masalah pada tenggorokan. Sebelum kehilangan suara, Keifer melakoni 81 konser. Adele sudah melakoni 121 konser. Begitu pula banyak penyanyi yang pernah mengalami hal sama, mulai dari Celine Dion, Meghan Trainor, hingga Sam Smith. Belum lagi ditambah dengan kelelahan akibat berpindah tempat konser.
Cara bernyanyi dengan banyak berteriak juga punya andil dalam merusak pita suara. Maka tak heran kalau banyak penyanyi rock mengalami masalah yang sama, hanya berbeda tingkatan saja. Bahkan tak perlu jadi penyanyi profesional untuk merasakan gangguan tenggorokan ini. Datanglah ke sebuah konser, dan ikutlah bernyanyi terus menerus sepanjang konser. Dijamin, tenggorokan akan terasa perih dan suaramu akan serak.
Bagaimana menangani penyakit mengerikan bagi para penyanyi ini? Ada berbagai cara. Jika masih ringan, istirahat sudah cukup. Minum teh hangat dicampur madu adalah resep andalan Gerson jika mengalami masalah pada tenggorokan.
Pada 1989, The New York Times menuliskan bagaimana Dr. Robert Ward menyembuhkan laringitis pada penyanyi yang akan manggung dalam waktu 2 jam ke depan. Ward meneteskan epinefrine ke kotak pita suara. Sang penyanyi tinggal batuk sejenak dan, voila, suaranya normal kembali. Ia bisa bernyanyi kembali. Sayangnya, laringitis turut pula kembali.
"Dia tidak sembuh, hanya merasa enak sementara saja," tulis Gina Kolata, sang penulis artikel.
Laringitis, juga vocal fold hemorrhage, memang bisa kembali laiknya teman lama yang tiba-tiba datang. Baik Keifer maupun Adele, pernah mengalami masalah yang sama. Mereka juga bisa sembuh selama beberapa tahun, sebelum akhirnya masalah itu datang lagi.
Apa yang bisa dilakukan? Jika tingkatan penyakitnya sudah kronis, maka istirahat dalam jangka waktu panjang adalah obatnya. Selain itu, operasi juga kerap dilakukan. Sayang, kadang operasi ini malah membuat suara bagus jadi rusak, dan tak akan pernah pulih, seperti yang pernah dikeluhkan oleh biduan Julie Andrews.
Maka penting bagi para penyanyi untuk mengetahui lebih awal tentang penyakit di tenggorokan ini. Dengan itu, para dokter bisa memperkirakan apa obatnya, dan apa perlakuan yang dibutuhkan. Kalau seorang penyanyi terus memaksakan diri, juga menunda penyembuhan, ada kemungkinan Ia tak akan bisa bernyanyi lagi.
Dan kalau seorang penyanyi tak bisa lagi menyanyi, kita tahu: kematian mereka terasa datang lebih awal.
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Maulida Sri Handayani