tirto.id - Penyaluran BBM Khusus Penugasan (JBKP) Premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) meningkat hampir dua kali lipat di tahun 2019.
Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan mengatakan, volume premium yang disalurkan naik dari dari semula hanya 2.701 ribu kilo liter atau 2,7 juta kl di 2018 menjadi 4.674 ribu kilo liter atau 4,6 juta kl.
“JBKP BBM Premium Jamali naik signifikan,” ucap dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR RI, Senin (3/2/2020).
Menurut data Pertamina pada tahun 2017, penyaluran JBKP Premium wilayah Jamali sempat menyentuh 0 kilo liter.
Namun Premium kembali dijual lagi di Jamali karena pemerintah memberi penugasan kepada Pertamina sejak Mei 2018.
Menariknya, jumlah penyalurannya terus meningkat padahal BBM ini masuk kategori oktan rendah yaitu RON 88 yang seringkali dinilai tidak ramah lingkungan.
Sementara itu, JBKP Premium di luar Jamali pada tahun 2019 tercatat meningkat dari 6,444 juta kl di 2018 menjadi 6,930 KL di 2019.
Volume penyaluran BBM jenis solar juga naik dari 15,364 juta KL di 2018 menjadi 16,173 juta KL di 2019.
Sejalan dengan itu nilai subsidi solar juga naik dari Rp30,727 triliun di 2018 menjadi Rp32,347 triliun di 2019.
“JBT Solar ada peningkatan jadi 16 juta KL,” ucap Heru.
Penyaluran LPG tabung 3 kg atau LPG Melon mengalami peningkatan dari 6.532 ribu metrik ton di 2018 menjadi 6.840 ribu metrik ton di 2019.
Meskipun volumenya naik, nilai subsidi LPG 3 kg tercatat mengalami penurunan dari Rp54,868 triliun di 2018 menjadi Rp41,606 triliun di 2019.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana