tirto.id - Mulai Jumat (18/5/2018) malam, tiga persimpangan di Warung Mampang Prapatan Raya ditutup. Akibatnya, ketiga perempatan itu menghasilkan kepadatan untuk kendaraan yang melaju dari arah Kuningan ke Pasar Minggu dan sebaliknya.
Menurut Kasatlantas Polres Jakarta Selatan, AKBP Krisyanto, penutupan ini sudah mengalami pengkajian terlebih dahulu dari pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Dari kajian tersebut Krisyanto mengaku, hasil pembukaan underpass Mampang hanya memindahkan kemacetan dari perempatan Mampang-Kuningan ke tiga persimpangan tersebut.
"Udah pak. Udah kajian dibuka underpass itu udah dikasi mulai dari lalu lintas sampai Dishub. Memang ternyata banyak [kepadatan] karena memang di jalan-jalan yang mengarah ke kiri dan kanan underpass itu, perempatan-perempatan itu cenderung menyempit [menyebabkan macet]," katanya saat dikonfirmasi hari Jumat (18/5/2018).
Nantinya, kemacetan ini akan terurai ke putaran di atas underpass Mampang dan putaran depan Grahasindo. Ruas jalan di putaran Underpass Mampang sebenarnya juga cukup sempit. Sedangkan putaran depan Grahasindo dekat dengan jalan menurun.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf menegaskan, penutupan ini belum pasti. Ia menuturkan, masalah ini nantinya akan dibahas apabila memang mendapat respon negatif dari masyarakat.
"Biasanya kami memang ada diskusi untuk membahas kebijakan. Semua yang dibahas bersifat masif. Jadi penutupan jalan ini nantinya akan dibahas apabila sudah ada banyak protes dari masyarakat. Kami lihat dulu dampaknya seperti apa," kata Yusuf kepada Tirto.
Sementara itu, apabila penutupan ini berjalan lancar, ada kemungkinan tiga persimpangan dan lampu merah itu akan ditutup dengan pembatas jalan. Namun, Yusuf belum bisa memastikan hal tersebut.
"Itu terserah pemerintah provinsi [DKI Jakarta] lah nanti gimana," katanya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yandri Daniel Damaledo