tirto.id - Wilayah Jawa Timur, sebagian Jawa Tengah dan Yogyakarta kembali diguncang gempa tektonik. Gempa yang terjadi merupakan gempa susulan ke-8, terjadi pada Minggu (11/4/2021) pagi, pukul 06.54 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa susulan ini memiliki magnitudo update 5,3 dengan episenter terletak di laut pada jarak 71 km arah selatan Kota Kepanjen, Malang dengan kedalaman 102 km, demikian seperti pers rilis yang diterima Tirto.
Gempa susulan ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan pada bagian Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi atau menunjam ke bawah Pulau Jawa.
Mekanisme sumber gempa menunjukkan terjadinya pergerakan naik (thrust fault).
Karena hiposenternya relatif dalam maka guncangan yang ditimbulkan kembali dirasakan dalam wilayah luas seperti di Malang III-IV MMI, Pacitan, Wonogiri, Trenggalek dalam skala intensitas III MMI.
Sementara di Nganjuk, Ponorogo, Blitar merasakan guncangan II-III MMI dan di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo II MMI.
Adapun, skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada 1902.
Skala MMI lalu dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931. Skala MMI terbagi menjadi 12 kategori dampak guncangan gempa bumi.
BMKG lantas menjelaskan gempa kali ini tidak berpotensi tsunami karena kekuatannya relatif kecil untuk dapat menjadi gempa pembangkit tsunami di samping memang hiposenternya yang cukup dalam, yaitu 102 km.
Gempa yang dirasakan ini merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama (mainshock) berkekuatan 6,1 yang terjadi pada hari Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB di Malang.
Gempa tersebut berada pada koordinat 8.95 LS-112.48 BT atau 90 km Barat Daya, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Meski memiliki magnitudo hingga 6,1 tetapi BMKG menegaskan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang berpusat di Malang ini juga terasa hingga beberapa wilayah di Pulau Jawa seperti Blitar, Ponorogo, Surabaya, Sidoarjo, Jogja hingga Bali.
Akibat gempa tersebut warga Kabupaten Malang berhamburan keluar rumah karena kaget dan panik. Selain itu, banyak gedung yang juga mengalami kerusakan.
Hingga hari Minggu pagi ini, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi aktivitas gempa susulan sebanyak 8 kali, dengan magntiudo berkisar 3,1 hingga 5,3.
Editor: Yantina Debora