tirto.id - Magnet adalah benda yang dapat menarik objek atau benda tertentu. Berdasarkan asal pembentuknya, ada 2 jenis magnet, yaitu magnet alam dan magnet buatan.
Secara etimologi, kata magnet berasal dari Bahasa Yunani yaitu “magnifitis lifthos” yang berarti batu Magnesian. Magnesian atau Magnesia merupakan wilayah di Yunani yang saat ini Bernama Manisa.
Magnet pertama kali ditemukan di wilayah Magnesia oleh seorang penggembala, tepatnya di Gunung Ida. Konon sang penggembala kebingungan saat tongkat besi yang dibawanya tiba-tiba tertarik oleh tanah sehingga sulit diangkat.
Gunung Ida di Magnesia ternyata bisa menarik benda-benda tertentu di sekitarnya karena memiliki gaya magnet. Karena terbentuk tanpa ada campur tangan manusia, Gunung Ida merupakan contoh magnet alam.
Uniknya, berdasar legenda kuno yang diyakini merujuk pada kisah nyata, penemu magnet alam adalah penggembala bernama magnes. Dari legenda tersebut, istilah magnet diduga muncul.
Legenda penemuan magnet alam berupa Gunung Ida itu tercatat dalam naskah "Naturalis Historia," karya Pliny the Elder, seorang tentara dan penulis Romawi dari abad 1 M (24 M - 79 M).
Apa Itu Magnet Alam Beserta Contohnya?
Magnet alam adalah jenis magnet yang terbentuk oleh proses alam, tanpa adanya campur tangan manusia. Maka itu, semua benda bentukan alam yang memiliki gaya magnet bisa disebut magnet alam.
Salah satu contoh magnet alam yang paling mudah ditemukan adalah bumi. Planet bumi merupakan magnet alam raksasa sehingga memiliki 2 kutub, yakni kutub utara dan kutub selatan.
Bumi juga memiliki medan magnet, yaitu wilayah yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Sebagian jenis hewan mampu mendeteksi medan magnet bumi karena tubuhnya memiliki biomagnetik.
Beberapa hewan seperti burung, penyu, lebah madu, hingga hiu mempunyai bagian tubuh dengan seperti kompas magnetik. Kemampuan tersebut membuat hewan-hewan tadi bisa memanfaatkan medan magnet bumi buat keperluan navigasi (menentukan arah), bahkan mempermudah mencari mangsa atau menghindari predator.
5 Contoh Magnet Alam
Magnet alam bisa berupa batu-batuan atau benda lain. Namun, keberadaan magnet alam cukup jarang dan jumlahnya terbatas.
Selain bumi, masih ada contoh magnet alam lainnya. Berikut daftar contoh magnet alam:
- Batu Lodestone
- Ferit (Ferrite)
- Columbite (Mineral Kolumbit)
- Pirotit (Mineral Pirhotit)
- Gunung Ida di Magnesia.
Apa Perbedaan Magnet Alam dan Magnet Buatan?
Perbedaan antara magnet alam dan magnet buatan terletak pada proses pembuatannya. Magnet alam terbentuk oleh proses alamiah di alam, sedangkan magnet buatan terbuat dari proses yang direkayasa oleh manusia.
Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia menggunakan bahan magnetik, seperti besi, baja, dan lain sebagainya. Berdasarkan sifat kemagnetannya, magnet buatan dibagi menjadi 2, yaitu magnet tetap (permanen) dan magnet sementara.
Magnet tetap merupakan magnet yang sifat kemagnetannya bisa bertahan dalam waktu lama, meski tidak permanan. Adapun magnet sementara memiliki sifat kemagnetan tidak tetap yang bisa berkurang atau hilang dalam waktu singkat.
Ada banyak contoh magnet buatan, seperti magnet batang (berbentul seperti balok atau kubus), magnet silinder (bentuknya bulat pipih), magnet cincin, magnet jarum (biasanya dipakai untuk kompas), magnet U atau magnet tapal kuda, dan lain sebagainya.
Berikut daftar perbedaan magnet alam dan magnet buatan:
- Magnet alam terbentuk dengan cara alamiah (terbuat dari proses alam), sedangkan magnet buatan dibuat oleh manusia dengan bahan yang memiliki unsur magnetik.
- Sifat kemagnetan dari magnet alam cenderung tetap atau sulit hilang, sementara sifat kemagnetan magnet buatan dapat hilang atau cepat melemah.
- Magnet alam jarang ditemukan dan jumlahnya amat terbatas, sementara magnet buatan mudah didapatkan karena terus diproduksi manusia untuk berbagai keperluan.
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom