tirto.id - Korea Selatan (Korsel) akan mencopot pengeras suara propaganda di dekat perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Hal ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan perdamaian dari kedua pihak pada pertemuan bersejarah Jumat, 25 April lalu.
Korsel sedianya akan mematikan pengeras suara propaganda itu pada Selasa (1/5/2018). Selama ini, pengeras suara itu menyiarkan campuran berita, lagu K-Pop dan kecaman terhadap penguasa Korut.
"Kami melihat itu sebagai langkah pertama paling mudah untuk membangun kepercayaan militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Choi Hyun-soo, Senin (30/4/2018).
Ia menimpali, "Kami mengharapkan hal yang sama bagi Korea Utara." Sedangkan dari sisi Korut, negara itu akan mengubah wilayah waktunya selaras dengan Korsel.
Berdasarkan jajak pendapat hari ini, pertemuan puncak di wilayah Panmunjom dianggap sukses dan meningkatkan kepercayaan Korsel pada Korut. Meski demikian, deklarasi akhir pertemuan itu meninggalkan banyak pertanyaan yang tak terjawab, terutama apa arti "denuklirisasi" atau bagaimana itu akan tercapai.
Setelah pertemuan Pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in, dikabarkan Kim akan bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dalam tiga sampai empat minggu ke depan.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora