tirto.id - Peneliti Politik Islam LIPI Wasisto Raharjo Jati menilai, agenda Reuni 212 yang akan berlangsung pada 2 Desember mendatang tak akan relevan jika tidak dihadiri oleh paslon 02 Prabowo-Sandiaga. Pasalnya, kata dia, agenda Reuni 212 memang dimaksudkan untuk memenangkan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019.
Jika Prabowo-Sandiaga tak menghadiri Reuni 212, menurut Wasisto, agenda tersebut akan kehilangan legitimasi perlu atau tidaknya agenda tersebut dilaksanakan.
"Apa isu yang mereka angkat? Karena saya pikir, pasca Ahok, gerakan alumni-alumni muslim konservatif seolah tidak memiliki musuh bersama sehingga hanya menempel pada isu-isu tertentu yang sekiranya bisa digoreng untuk menarik massa besar," kata Wasisto kepada wartawan Tirto, Kamis (22/11/2018) sore.
Menurut dia, Reuni 212 mendatang memang telah memantapkan diri untuk membidik Presiden Joko Widodo, setelah berhasil menumbangkan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Ini karena mereka tidak kebagian kue politik selama ini. Nah, dalam hal ini terjadi simbiosis mutualisme politik antara HRS [Habib Rizieq Shihab] dan Prabowo-Sandi, bahwa yang satu ingin dapat perlindungan politik, sementara yang satunya butuh narasi dan massa untuk menandingi Jokowi," katanya.
Tujuan Reuni 212 untuk memenangkan Pilpres dan Pileg 2019 memang telah diucapkan oleh Rizieq Shihab. Ia mengatakan itu dalam video yang beredar di akun Youtube Front TV berjudul "Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1440 H" menyiarkan acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Majelis Anwarul Hidayah, Jakarta Timur. Di agenda itu terlihat hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan beberapa ustaz FPI lainnya.
Di sesi akhir agenda ini, Rizieq Shihab diberikan waktu untuk berkhotbah secara langsung (live streaming) dari Arab Saudi. Menurut Rizieq, sudah saatnya umat Islam memenangkan Pilpres dan Pileg 2019 mendatang, sama halnya ketika Pilgub DKI Jakarta 2017.
Dalam acara Reuni 212 pada 2 Desember itu, cawapres Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan belum memutuskan apakah akan hadir atau tidak dalam reuni itu.
"Saya harus cek dulu, jadwal saya sampai Desember padat. Saya harus bicarakan juga dengan Pak Prabowo. Efektivitas kita hadir, kalau dua-duanya hadir itu bagaimana? Kalau cuma satu yang hadir seperti apa?," kata Sandi saat ditanya oleh wartawan mengenai kehadirannya di Reuni 212 mendatang.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Alexander Haryanto