Menuju konten utama

Pendiri Toys R Us Tutup Usia di Tengah Bangkrutnya Perusahaan

Toys R Us mengatakan bahwa kesehatan Charles Lazarus berada dalam kondisi yang menurun.

Pendiri Toys R Us Tutup Usia di Tengah Bangkrutnya Perusahaan
Charles Lazarus, pendiri bisnis mainan anak Toys R Us. Instagram/@croquetamerica.com

tirto.id - Pendiri Toys R Us Charles P. Lazarus meninggal dunia di usia 94 tahun pada Kamis (22/3/2018), seminggu setelah perusahaan itu mengumumkan tutup. Pihak Toys R Us telah mengkonfirmasi kematian Lazarus dalam sebuah pernyataan.

Mendirikan Toys R Us enam dekade lalu, sebagai veteran Perang Dunia II, Lazarus telah mengubah perusahaan mainan itu menjadi sebuah ikon Amerika.

"Ada banyak momen sedih untuk Toys R Us dalam beberapa minggu terakhir, dan tidak ada yang lebih memilukan dari berita hari ini tentang meninggalnya pendiri kami tercinta, Charles Lazarus," kata perusahaan itu, seperti dilansir TIME. “Pikiran dan doa kami bersama keluarga Charles dan orang-orang terkasih.”

Toys R Us juga mengatakan bahwa Lazarus berada dalam “kesehatan yang menurun.” Ditambahkan pula bahwa "kita selamanya akan bersyukur atas energi positifnya, [atas] semangat untuk pelanggan dan cinta untuk anak-anak di mana pun."

Sebelum berita duka ini muncul pada Kamis, perusahaan mengumumkan akan menunda penjualan likuidasi ratusan tokonya karena "keadaan yang tak terduga."

Pekan lalu Toys R Us mengumumkan akan menutup semua gerainya yang tersisa di AS. Selang seminggu kemudian, penutupan bisnis mainan ini juga dilakukan di Inggris.

Dalam wawancara tahun 2008 dengan majalah Entrepreneur, seperti dikutip BBC, Lazarus mengungkapkan gagasannya mendirikan bisnis itu karena berawal dari teman-teman militernya.

Semua rekannya sesama tentara menyatakan hal yang serupa soal keinginan mereka kembali ke AS setelah perang: menikah dan membesarkan anak-anak. Lazarus menuturkan, itu memberinya ide segar untuk mulai menjual furnitur anak-anak.

Setelah kembali dari perang, ia pun mengubah toko sepeda ayahnya di pinggiran Washington DC menjadi sebuah bisnis furnitur bernama Children's Supermart, dengan huruf 'R' dieja terbalik.

Dia kemudian menjelaskan bahwa 'R' dibuat untuk memperlihatkan nama bisnis itu seolah-olah ditulis oleh seorang anak. Huruf 'R' terbalik juga ia pakai untuk memberi ciri khas pada nama Toys R Us.

Lazarus lantas mulai menjual mainan setelah beberapa tahun, ketika pelanggan mulai memintanya. Menurut kesimpulannya, pada masa-masa baby boom, mainan adalah bisnis yang lebih menguntungkan daripada furnitur.

Ia pun membuka toko pertamanya yang didedikasikan hanya menjual mainan pada tahun 1957: Toys R Us dengan 'R' ditulis terbalik. Memakai gaya supermarket, toko mainan Lazarus ini menyediakan gerobak belanja siap pakai bagi pelanggan untuk mengambil dan mengisi barang-barangnya sendiri.

Selama beberapa dekade, Toys R Us telah mendorong tren dalam mainan anak-anak. Bahkan menjadi patokan model mainan yang tengah populer saat itu.

Namun setelah Lazarus mundur sebagai CEO pada 1994, Toys R Us tidak dapat bertahan dari persaingan tren era digital.

Perusahaan ini pun tidak lagi mampu menanggung beban utang yang berat. Karenanya, Toys R Us pun mengumumkan akan menutup atau menjual 735 gerainya, termasuk Babies R Us.

Baca juga artikel terkait OBITUARI atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari