Menuju konten utama

Faisal Basri dan Kritik Tepi Jurang

Analisis ekonomi politik Faisal Basri tajam dan lugas, tidak gentar menyebut pihak-pihak yang membonceng kebijakan.

Faisal Basri dan Kritik Tepi Jurang
Faisal Basri. Antara foto/audy alwi/pd/16

tirto.id - Bapak Faisal Basri merupakan inspirasi bagi para peneliti INDEF, dan saya yakin juga bagi banyak orang dari berbagai latar belakang yang beragam. Banyak keteladanan yang bisa dipelajari dari berinteraksi dengan beliau di berbagai kesempatan. Faisal Basri mengajarkan banyak keteladanan dalam tindakan, baik itu tentang kesederhanaan, ketegasan, dan integritas sebagai ekonom.

Menjumpai sosok ekonom yang sederhana mungkin bukan hal yang sulit. Dalam banyak diskusi dan seminar di ruang publik, bukan hal yang langka menemui ekonom yang sederhana dalam penampilan, karena memang nature peneliti dan akademisi pada umumnya demikian.

Namun, Pak Faisal menurut saya berbeda. Kesederhanaan dalam penampilan tersebut berbanding kontras dengan analisis ekonomi politik beliau yang tajam dan lugas, tidak gentar menyebut pihak-pihak yang membonceng kebijakan untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Bahkan, terkadang beliau harus turun langsung ke jalan untuk menyuarakan berbagai keprihatinan tentang arah kebijakan ekonomi yang tidak sejalan dengan cita-cita kesejahteraan bersama.

Sebagai seorang ekonom, keteladanan tindakan beliau untuk memperjuangkan lurusnya kebijakan ekonomi bukan hal yang sederhana, sungguh pun kesederhanaan penampilan sangat melekat dalam keseharian beliau berinteraksi dengan beragam kalangan.

Ketegasan sangat terlihat dalam cara beliau menyampaikan aneka gagasan pemikiran tentang kebijakan ekonomi yang dapat menyejahterakan rakyat. Pak Faisal sangat terbuka dalam menyampaikan pemikirannya terkait kebijakan publik. Tanpa canggung dan tanggung kritik kebijakan selalu disampaikan dengan data yang lengkap dan ‘pisau’ analisis yang tajam. Beliau juga senang menerima feedback maupun kritik balik dari sudut pandang pembuat kebijakan.

Keteladanan tentang integritas terlihat dari tidak goyahnya beliau menyampaikan kritik-kritik kebijakan meskipun langsung berseberangan dengan kepentingan kekuasaan. Istilah sekarang sering menyebutnya sebagai ‘kritik tepi jurang’, terpeleset sedikit maka harus bersiap dengan urusan hukum yang panjang. Namun, dengan risiko tersebut tidak lantas membuat beliau diam. Justru acap kali suaranya semakin lantang mengisi kanal-kanal ide dan gagasan di berbagai media massa dan media sosial.

Kombinasi karakter kesederhanaan, ketegasan, dan integritas yang terefleksi dalam diri Pak Faisal menjadikan peneliti INDEF tidak kesulitan mencari role model menjadi ekonom ideal yang kontributif bagi Indonesia. Kritik-kritik tepi jurang Pak Faisal terhadap berbagai kebijakan ekonomi menjadi vitamin yang dapat menghidupkan wacana diskursus publik mengenai kebijakan yang tepat untuk menyejahterakan rakyat.

Mengingat analisis ekonomi perlu disertai data-data detail, Pak Faisal sering menganalogikan perekonomian sebagai anatomi tubuh manusia. Ini tidak lain agar setiap orang yang menyimak analisis ekonomi beliau mudah memahami, mudah ‘mencerna’ apapun latar belakang pendidikannya. Harapannya, akan lebih banyak orang tercerahkan dengan penjelasan dan kritik logis beliau atas kekeliruan suatu kebijakan. Hingga akhirnya muncul kesadaran untuk dapat mengoreksi, memperbaiki, atau bahkan membatalkan suatu kebijakan yang merugikan publik.

Di tengah kesibukan sebagai ekonom, Pak Faisal sangat ringan meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan para peneliti di INDEF, termasuk dengan peneliti muda. Bagi peneliti ini suatu kemewahan karena kesempatan seperti ini terbilang langka, sehingga harus dimanfaatkan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari beliau.

Di sisi lain, Pak Faisal juga menaruh harapan akan semakin banyaknya generasi muda yang mau dan mampu menyuarakan gagasannya secara gamblang, lugas, dan tegas untuk memastikan arah pembangunan ekonomi Indonesia pada cita-cita kesejahteraan bersama.

Kepergian Pak Faisal Basri menjadi duka mendalam bagi kami para peneliti INDEF. Namun demikian, semangat dan karakter baik beliau akan menjadi obor penyemangat ekonom-ekonom muda untuk melanjutkan perjuangan guna memastikan kebijakan ekonomi Indonesia tetap berpihak kepada masyarakat banyak.

Baca juga artikel terkait FAISAL BASRI atau tulisan lainnya dari Eko Listiyanto

tirto.id - Mild report
Penulis: Eko Listiyanto
Editor: Nuran Wibisono