Menuju konten utama

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Diteruskan Pakai Helikopter

Ketiga helikopter yang digunakan untuk menyisir Danau Toba mencari korban dan kapal KM Sinar Bangun akan diterbangkan dari Bandara Silangit.

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Diteruskan Pakai Helikopter
Tim SAR gabungan melakukan proses pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (22/6/2018). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/pras/18.

tirto.id - Pencarian penumpang dan kapal KM Sinar Bangun yang karam di perairan Danau Toba terus dilanjutkan hingga hari kesembilan. Rencananya, proses penelusuran hari ini akan dilakukan dengan menggunakan helikopter.

KM Sinar Bangun yang mengangkut seratusan penumpang dilaporkan tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, pada 18 Juni lalu sekitar pukul 17.30 WIB.

Dari proses pencarian yang dilakukan, tim gabungan telah menemukan 21 korban selamat dan tiga korban tewas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, helikopter yang dioperasikan itu milik Basarnas, PT Japfa yang mengelola keramba di Danau Toba, dan milik Polri.

Ketiga helikopter tersebut akan diterbangkan dari Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara untuk menyisir perairan Danau Toba.

"Awalnya, helikopter itu mau disiagakan di posko utama, tapi lokasinya kurang kondusif," kata Riyadil di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Selasa (26/6/2018).

Selain helikopter, ia menambahkan, proses pencarian juga dilakukan dengan mengerahkan kapal dan perahu untuk menyisir permukaan Danau Toba.

Tidak hanya peralatan yang dimiliki Basarnas, pencarian juga dengan memanfaatkan sembilan kapal dari Pemkab Samosir, serta perahu dari BPBD Sumatera Utara dan kabupaten/kota.

Dari proses pencarian selama delapan hari, tim gabungan telah menemukan sejumlah material yang diduga milik penumpang KM Sinar Bangun. Beberapa barang temuan tersebut di antaranya helm, STNK, jaket, boneka, dan sepatu.

Proses pencarian telah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. "Kondisi cuaca cukup bagus. Mudah-mudahan bisa memberikan hasil terbaik," kata dia seperti dilansir Antara.

Menurut dia, ada dua objek yang sedang diteliti dengan kedalaman 490 meter berjarak sekitar 2 km arah barat daya posko utama. "Apakah itu KM Sinar Bangun, belum diketahui," ujar Riyadil.

Pencarian pada hari sebelumnya, Senin (25/6/2018), telah menggunakan seluruh alat yang dimiliki, mulai dari pemindai sonar (multibeam scane sonar) hingga perahu karet untuk menyisir perairan Danau Toba.

Namun sekitar pukul 15.00 WIB, Basarnas terpaksa menarik personel yang bertugas karena cuaca tidak mendukung. "Cuaca sangat tidak bersahabat sehingga kita putuskan untuk kembali," kata Deputi Operasi Basarnas Brigjen TNI Nugroho Budi Wirayanto.

Dengan kondisi angin yang cukup kencang tersebut, pihaknya melihat ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi yakni berkisar 1-1,5 meter.

Baca juga artikel terkait KAPAL TENGGELAM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari