tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria mengatakan kemunculan varian Deltacron di sejumlah negara menjadi perhatian pemerintah. Akan tetapi, ia masih menunggu informasi mengenai hal tersebut dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Kami tidak ingin mendahului semua terkait potensi adanya virus Deltacron," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (15/3/2024).
Riza menginstruksikan jajarannya termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memberikan contoh kepada masyarakat mengenai protokol kesehatan (prokes). Hal itu guna mencegah penularan varian baru COVID-19.
"Pasti kami di jajaran DKI kan harus lebih hati-hati harus menjadi contoh jajaran ASN di DKI Jakarta harus menjadi contoh bagi masyarakat," kata Riza.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat varian Deltacron ditemukan beredar di beberapa bagian Eropa seperti Prancis, Belanda, dan Denmark. Selain itu, di Amerika Serikat telah mendeteksi varian baru tersebut.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan kemunculan dari Deltacron akibat seseorang terinfeksi dengan dua varian Delta serta Omicron, dan sel yang kemudian bereplikasi bersama.
Saat ini, Zubairi mengatakan masih butuh banyak riset mengenai kemunculan Deltacron agar informasi tidak simpang siur.
"Besar kemungkinan tidak berbahaya ketimbang varian Omicron. Namun masih belum bisa dipastikan. Karena jumlah kasusnya masih amat sedikit," kata Zubairi, Senin (14/3/2022).
Zubairi mengimbau kepada pemerintah baik Satgas COVID-19 dan Kementerian Kesehatan untuk mengawasi pergerakan dan pertumbuhan varian baru ini.
"Saat ini hanya ada sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," ucapnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan