tirto.id - Ketua Panitia Pengarah (SC) Kongres Ke-V PAN Eddy Soeparno mengatakan proses pemilihan Ketua Umum PAN periode 2020-2025 dipercepat karena terjadi dinamika yang berujung bentrokan fisik antar pendukung calon ketua umum.
"Tadi rapat sempat diskors karena tidak terlalu kondusif lalu kami memutuskan untuk membuka skors dan langsung mengubah tatib dengan mengajukan agenda pemilihan caketum yang tadinya agenda keenam menjadi agenda pertama," kata Eddy di arena Kongres Ke-V PAN di Kendari, Selasa (11/2/2020) seperti dilansir dari Antara.
Eddy mengatakan saat ini sedang dalam tahap persiapan pencoblosan sehingga akan segera dilakukan pemilihan hari ini juga melalui metode voting. Menurut Eddy panitia Kongres juga telah melakukan verifikasi atas peserta yang akan menjadi pemilik suara yang resmi.
Eddy berharap pemilihan berjalan tidak terlalu lama lagi sehingga akan diketahui siapa Ketua Umum PAN peridoe 2020-2025. Eddy memperkirakan sebelum Magrib proses pemilihan telah selesai sehingga Rabu (12/2/2020) besok hanya melakukan pembahasan-pembahasan di komisi-komisi tentang AD/ART, program-program kerja dan lain-lain.
"Mereka [peserta Kongres] menghendaki agar pemilihan itu dilakukan secara secepatnya. Oleh karena itu tadi kami mendapatkan persetujuan aklamasi dari peserta untuk dilaksanakan voting segera," ujarnya.
Eddy mengatakan ada 590 pemilih dalam pemilihan Ketum PAN tersebut namun ada 22 DPD PAN yang memiliki sengketa kepengurusan sehingga diputuskan dibekukan kepesertaannya.
Langkah itu menurut dia untuk menghindari proses pemilihan berkutat pada sengketa dan berujung pada tindakan hukum dalam bentuk gugatan, atau lain-lain di kemudian hari.
Berdasarkan jadwal acara Kongres PAN, seharusnya pemilihan Ketum PAN 2020-2025 dilakukan pada Selasa (11/2) malam namun dipercepat pada sore hari. Ada tiga calon ketua umum yang akan berebut suara, yakni petahana Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap, dan Drajad Wibowo.
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Asman Abnur memilih mundur dari pencalonan dalam bursa pemilihan calon ketua umum DPP PAN periode 2020-2025.
"Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan pencalonan ini," kata Asman Abnur.
Asman menyerahkan semua keputusan para pendukungnya dalam menentukan pilihannya dalam pemilihan Ketum PAN 2020-2025. Namun, dia mengisyaratkan dirinya mendukung Zulkifli Hasan kembali menjadi Ketua Umum PAN untuk kedua kalinya.
"Tetapi teman-teman tahu bagaimana kedekatan saya dengan Bang Zul. Tetapi saya tetap menyerahkan kepada para peserta," ujar Asman.
Sementara itu, Drajad Wibowo memilih tetap maju. Ia beralasan ingin menjaga iklim demokrasi di partai berlambang matahari tersebut.
"Saya tetap maju untuk demokrasi di PAN, untuk menunjukkan bahwa demokrasi itu bisa lebih bagus," kata Drajat.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto