Menuju konten utama

Pemerintah: Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Hingga Akhir 2017

Pemerintah memastikan bahwa Tarif Dasar Listrik (TDL) tidak akan naik lagi sampai akhir tahun 2017.

Pemerintah: Tak Ada Kenaikan Tarif Listrik Hingga Akhir 2017
Menteri ESDM Ignasius Jonan memberikan keterangan pers terkait tarif tenaga listrik di gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (21/6). ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf.

tirto.id - Pemerintah memastikan bahwa Tarif Dasar Listrik (TDL) tidak akan naik lagi sampai akhir tahun 2017. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, saat berkunjung ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo.

Mantan dirut KAI itu mengatakan bahwa keputusan tidak menaikkan TDL mengacu pada arahan langsung presiden serta pertimbangan terhadap daya beli masyarakat. "Yang pertama pertimbangannya adalah daya beli masyarakat," kata Jonan, Rabu (27/9/2017), dikutip dari Antara.

Meski menguntungkan masyarakat, namun di satu sisi keputusan ini membuat pendapat PLN tidak maksimal. Ada potensi kehilangan pendapatan hingga triliunan rupiah. Namun begitu Jonan menegaskan bahwa hal tersebut tidak jadi persoalan. "Jadi bukan rugi, pasti masih untung. Kehilangan pendapatan itu mungkin sekitar Rp4-5 triliun. Tidak apa-apa," katanya. Pendapatan PLN dalam setahun memang jauh lebih besar mencapai Rp300 triliunan.

Dengan nominal sebesar itu, Jonan yakin bahwa keuangan PLN akan baik-baik saja. Ia menegaskan bahwa kalau kondisi keuangan PLN mengkhawatirkan, dirinya akan langsung melapor ke Presiden dan Menteri Keuangan. Sementara di saat ini, Jonan menegaskan bahwa "kondisinya aman, terkendali."

Pernyataan Jonan ini secara tidak langsung menampik surat Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bocor ke publik beberapa hari yang lalu. Surat Menteri Keuangan bernomor‎ S-781/MK.08/2017 tentang Perkembangan Risiko Keuangan Negara atas Penugasan Infrastruktur Ketenagalistrikan menyebutkan bahwa kinerja keuangan PLN terus mengalami penurunan karena kewajiban untuk memenuhi pembayaran pokok dan bunga pinjaman tidak sepadan dengan kas mereka.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir. Basir memastikan bahwa debt service coverage ratio (DSR ratio) tidak perlu dipermasalahkan. "Saya juga kaget kenapa orang kaget, karena sebetulnya tidak ada yang perlu dikagetkan, itu hal yang sangat biasa," kata Sofyan, dikutip dari Antara.

Untuk saat ini, PLN punya plafon sampai Rp 30 triliun yang setiap saat bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak, termasuk untuk membayar hutang. "Kaya PLN itu," tambah Sofyan.

Meski meyakinkan publik bahwa kinerja PLN baik, Jonan tetap akan meminta instansi plat merah itu untuk melakukan efisiensi, terutama dalam hal biaya perawatan.

Sepanjang tahun ini PT PLN (Persero) sudah tiga kali menaikkan tarif listtrik bagi rumah tangga dengan penggunaan daya 900 VA. Kenaikan tarif diberlakukan pada 1 Januari, 1 Maret, dan 1 Mei lalu.

Baca juga artikel terkait TARIF LISTRIK atau tulisan lainnya dari Rio Apinino

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Rio Apinino
Penulis: Rio Apinino
Editor: Maya Saputri