Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Pemerintah Fokus Vaksinasi COVID-19 bagi Orang Dewasa daripada Anak

Wiku menuturkan pemerintah fokus pada vaksinasi lansia karena sektor lansia mempengaruhi kasus COVID-19 secara nasional.

Pemerintah Fokus Vaksinasi COVID-19 bagi Orang Dewasa daripada Anak
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito berpose usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/7/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id - Satgas Penanganan COVID-19 mengaku belum berpikir untuk melakukan vaksinasi terhadap anak-anak. Saat ini, pemerintah memfokuskan vaksinasi kepada orang tua, terutama lansia. Hal ini juga karena belum ada vaksin yang cocok untuk anak-anak.

"Pada prinsipnya, belum masifnya vaksinasi COVID-19 bagi anak di dunia, diakibatkan hanya sebagian merk vaksin yang diujicobakan kepada anak-anak saat proses pengadaannya. Untuk saat ini, Indonesia masih berfokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adidasmito dalam keterangan dari Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (28/5/2021).

Wiku menuturkan, pemerintah fokus pada vaksinasi lansia karena sektor lansia mempengaruhi kasus nasional. Sebab, kontribusi kasus saat ini terjadi di atas 19 tahun.

Sementara itu, persentase kontribusi kasus positif pada anak antara umur 0 sampai dengan 8 tahun tidak sampai dengan 10%. Oleh karena itu, kata Wiku, pemerintah lebih fokus pada lansia.

"Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan secara bertahap. Populasi anak-anak akan pula mendapatkan vaksinasi karena sesuai dengan amanat presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin," kata Wiku.

Data vaksinasi per 28 Mei 2021, terdapat 16.000.947 yang sudah dilakukan vaksinasi tahap I. Sedangkan yang telah dilakukan suntikan ke-2 mencapai 10.486.399. Sementara target vaksinasi yang dicanangkan pemerintah sebanyak 40.349.049.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz