Menuju konten utama
Kampanye COVID-19

Pemerintah Edarkan Vaksin Johnson and Johnson ke Daerah Aglomerasi

Pemerintah akan mendistribusikan 500 ribu dosis vaksin Johnson and Johnson ke daerah aglomerasi. 

Pemerintah Edarkan Vaksin Johnson and Johnson ke Daerah Aglomerasi
Ilustrasi. Pekerja cargo melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (6/9/2021). ANTARA/Muhammad Iqbal/hp.

tirto.id - Pemerintah Indonesia baru saja menerima kedatangan 500.000 dosis vaksin Johnson & Johnson pada Sabtu (11/9) lalu, yang merupakan hasil kerja sama bilateral dengan Pemerintah Belanda.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan 500.000 dosis vaksin Johnson and Johnson tersebut akan didistribbusikan ke sejumlah daerah aglomerasi yang berada di Jawa Bali.

“Jadi khususnya ini akan kami distribusikan ke daerah-daerah aglomerasi yang tentunya akan masih dalam perhitungan, karena daerah aglomerasi itu ada tujuh daerah di Jawa Bali. Mungkin tidak semua wilayah di daerah aglomerasi itu yang mendapatkan (vaksin Johnson and Johnson),” kata Nadia, dalam "Siaran Sehat Kesiapsiagaan Hadapi Varian Baru" yang terpantau secara daring di Jakarta, Senin (13/9).

Nadia mengatakan saat ini pemerintah tengah memperhitungkan wilayah mana yang akan menjadi prioritas dari pendistribusian vaksin tersebut dan bagaimana cara mempercepat vaksinasi di daerah aglomerasi tersebut.

Selanjutnya dia menjelaskan, vaksin tersebut memiliki perbedaan dengan vaksin-vaksin yang telah diberikan sebelumnya. Vaksin itu hanya akan disuntikkan satu kali kepada masyarakat yang telah berusia 18 tahun ke atas.

“Kita tahu efikasi dari vaksin ini adalah sebesar 67 persen dan akan digunakan pada masyarakat usia di atas 18 tahun. Tadi saya sampaikan, ini hanya satu kali suntikkan. Jadi berbeda dengan vaksin lainnya yang sudah kita miliki sebelumnya,” ujar dia.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, Vaksin Johnson & Johnson telah memperoleh izin penggunaan darurat atau EUA (Emergency Use Authorization) dari Badan POM pada tanggal 7 September 2021 dan akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 ml.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pengiriman 500 ribu dosis vaksin Johnson & Johnson merupakan kali ketiganya dari hasil kerja sama Indonesia – Belanda.

Sebelumnya Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen dose sharing dari Belanda 3 juta dosis.

Sebelumnya, pada Jumat (10/9) Pemerintah Indonesia juga kedatangan 4 tahap vaksin sekaligus, yakni tahap 52 vaksin Pfizer 639.990 dosis vaksin jadi, tahap 53 vaksin CoronaVac 2.079.000 dosis, tahap 54 vaksin AstraZeneca 615.000 dosis dalam bentuk vaksin jadi, dan tahap 55 vaksin AstraZeneca 358.700 dosis juga dalam bentuk vaksin jadi.

Data Vaksinasi COVID-19 di Indonesia 13 September

Menurut data dari situs resmi Satgas COVID-19, pada perkembangan vaksinasi, hingga hari ini Senin, 13 September 2021, sebanyak 73.310.563 orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, sementara 42.104.839 telah menerima dosis lengkap vaksin COVID-19.

Selanjutnya, sebanyak 784.374 orang telah mendapatkan dosis ketiga atau booster. Adapun target sasaran vaksinasi COVID-19 di Indonesia yaitu 208.265.720 orang.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Iswara N Raditya