Menuju konten utama

Pemerintah Berencana Buka Keran Impor Beras Lagi di 2020

Pemerintah berencana mengimpor beras untuk menjaga stabilitas harga.

Pemerintah Berencana Buka Keran Impor Beras Lagi di 2020
Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (11/11/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

tirto.id - Staf Ahli Kemenko Perekonomian Raden Edi Prio Pambudi mengatakan pemerintah bakal kembali membuka keran impor beras untuk memastikan ketersediaan pasokan serta menjaga stabilitas harga jelang hari besar keagamaan.

“Jadi kita selama ini sudah belajar dari kurva inflasi, siklus inflasi, biasanya barang yang dibutuhkan jelang hari besar keagamaan itu apa,” ucap Edi kepada wartawan saat ditemui di Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Selain beras, kata Edi, pemerintah juga bakal mengimpor sejumlah komoditas lain agar inflasi terkendali. "Beras tentu. Lalu gula. Kemudian kebutuhan yang memang saat ini masih diimpor seperti kedelai dan lain-lain, yang itu terkait dengan kewenangan Bulog," imbuhnya.

Sebelumnya, Edi sempat menyinggung kalau pasokan komoditas konsumsi rumah tangga perlu dijaga dan jangan sampai tertahan. Untuk mengantisipasi wabah Corona dan potensinya akan berkepanjangan, ia menyatakan perlu peningkatan kemudahan untuk mendatangkan barang-barang tersebut.

Kendati demikian, Edi belum bisa memastikan berapa banyak kebutuhan importasi beras. Ia bilang hal itu akan menjadi ranah Bulog dan pemerintah tak akan membatasi nilainya.

“Karena kan kita sekarang berhadapan dengan situasi yang boleh dikatakan spesial, bukan situasi umum. Kita harus menjaga supaya jangan sampai kita terdampak krisis,” ucap Edi.

Di tempat terpisah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana enggan berkomentar terkait rencana impor beras ini saat ditemui wartawan di Kemenko Perekonomian, Rabu (11/3/2020).

Ketika ditanya mengenai bilamana Kemendag telah menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI), ia hanya menjawab, “Nanti kalau sudah ada. Belum (ada).”

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Indonesia tahun 2019 berada di kisaran 31,31 juta ton, lebih rendah 2,63 juta ton atau setara 7,75 persen dari tahun 2018 yang menyentuh 33,94 juta ton.

Sementara itu, kebutuhan beras hanya 29,6 juta ton per tahun sehingga ada surplus 4,37 juta ton di 2018 dan 1,53 juta ton di 2019.

Baca juga artikel terkait BERAS IMPOR atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana