tirto.id - Pemerintah berencana menganggarkan Rp3,90 triliun untuk proyek food estate pada 2022. Angka ini tercantum dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang ditetapkan untuk tahun 2022 bersama sederet proyek besar lainnya yang diberi label demi pemulihan ekonomi nasional.
“Beberapa major project diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi antara lain pengembangan kawasan industri, food estate, destinasi wisata, sistem kesehatan nasional,” jelas Menteri PPN/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021 secara virtual, Kamis (29/4/2021).
Selain food estate, ada sejumlah nama proyek lain yang bakal mendapat alokasi APBN. Salah satunya pembangunan kawasan industri dan smelter yang tercatat bakal mendapat dukungan pemerintah senilai Rp4,48 triliun.
Lalu ada proyek destinasi wisata yang mendapat alokasi Rp6,78 triliun, sistem kesehatan nasional Rp15 triliun, reformasi pendidikan keterampilan Rp2,57 triliun, dan transformasi digital Rp19,79 triliun.
Tak banyak detail yang bisa diketahui dari major project yang disebutkan Suharso. Namun, ada beberapa detail yang bisa diperoleh dari bahan paparannya.
Untuk food estate, penggunaan belanja itu direncanakan mencakup pembangunan pelabuhan perikanan, gudang, jalan dan jembatan, budi daya perikanan, bendungan, irigasi primer irigasi sekunder, irigasi tersier, jalan pertanian, lumbung pangan, sampai rehabilitasi hutan. Lalu masih ada belanja lain seperti benih-pupuk, penyuluhan sampai alat mesin pertanian (alsintan).
Sementara itu, pada major project kawasan industri prioritas dan smelter, pemerintah menarget sejumlah smelter yang ditargetkan dapat beroprasi di 2022. Beberapa di antaranya yakni smelter Halmahera Selatan Maluku Utara, Kawasan Smelter Kotabaru di Kalimantan Selatan, Kawasan Smelter Ketapan di Kalimantan Barat, dan Kawasan Smelter Waringin Barat di Kalimantan Tengah.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri