tirto.id - Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Surabaya digelar hari ini, Rabu (9/12/2020) yang diikuti oleh pasangan calon Eri Cahyadi-Armudji dan Machfud Arifin-Mujiaman.
Dua paslon yang bertarung di Pilkada Surabaya ini ditetapkan dalam Pengumuman KPU Surabaya Nomor: 851/PL.02.2-PU/3578/Kota/IX/2020.
Selanjutnya KPU menetapkan bahwa paslon Eri Cahyadi-Armudji mendapat nomor urut satu dan paslon Machfud Arifin-Mujiaman mendapat nomor urut dua.
Dalam Pilkada Surabaya 2020 ini, Eri Cahyadi-Armudji diusulkan oleh PDI perjuangan yang memiliki 15 kursi di parlemen.
Mereka juga didukung oleh enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, PSI dan Partai Garuda.
Sementara paslon nomor urut dua Machfud Arifin-Mujiaman diusulkan oleh PKB yang memiliki 5 kursi, Gerindra yang memiliki 5 kursi, Golkar yang memiliki 5 kursi dan PKS yang memiliki 5 kursi.
Selanjutnya, Demokrat yang memiliki 4 kursi di parlemen turut bergabung mengukung Machfud Arifin-Mujiaman, Partai nasDem dengan 3 kursi, PAN dengan 3 kursi dan PPP dengan 1 kursi.
Profil Paslon di Pilkada Surabaya 2020
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut calon Wali Kota Eri Cahyadi selama menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeko) Surabaya ikut merancang pembangunan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur.
Tri Rismaharini mengaku telah mengetahui betul kemampuan Eri Cahyadi sejak awal menjadi aparatur sipil negara (ASN) sampai menjadi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
"Dia orangnya inovatif, bertanggung jawab, dan berani membela kepentingan orang banyak. Dia selama ini ikut merancang dan menjalankan program pemerintah kota, saya tahu betul kualitasnya," ujar Risma.
Pernyataan tersebut disampaikan Risma setiap kali melakukan kampanye untuk memenangkan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji.
Dalam Pilkada Surabaya kali ini, Eri Cahyadi menjadi kandidat dengan harta kekayaan paling kecil yakni Rp3,05 miliar, menurut data KPU Surabaya.
Sementara Armudji merupakan anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan. Pria kelahiran Surabaya itu pernah dua kali menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya, yakni pada 2003-2004 dan 2014.
Pada Pemilihan Legislatif 2019, Pria kelahiran 8 Juni 1965 itu mencoba bertarung di DPRD Jawa Timur dari daerah pemilihan Kota Surabaya. Ia lolos dengan 136.208 suara.
Armudji, menurut data KPU Surabaya memiliki harta kekayaan mencapai Rp22,77 miliar.
Lawan Eri Cahyadi-Armudji yakni Machfud Arifin adalah seorang purnawirawan perwira tinggi polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolda Jatim pada periode 12 Desember 2016-13 Agustus 2018. Ia menggantikan Irjen. Pol. Anton Setiadji.
Machfud yang merupakan Akademi Kepolisian 1986 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kadiv TI Polri.
Pada 2013, Machfud dipercaya menjabat sebagai Kapolda Maluku Utara, kemudian dipercaya menjabat Kapolda Kalimantan Selatan.
Dua tahun kemudian yaitu pada 2015, ia dipercaya menjabat sebagai Kepala Divisi TI Polri, selanjutnya 2016 ia menjabat sebagai Kapolda Jatim.
Machfud Arifin tercatat menjadi kandidat Pilkada Surabaya 2020 dengan harta kekayaan terbanyak. Berdasarkan data LHKPN, Machfud Arifin memiliki harta Rp29,78 miliar.
Sementara Mujiaman tercatat merupakan Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya. Sebelumnya, dukungan kepada Mujiaman untuk mendampingi Machmud Arifin di Pilkada Surabaya 2020, terungkap dari pernyataaan Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Surabaya Mahfudz.
"Setelah kami (kader PKB) memberikan dukungan kepada Pak Mujiaman agar bisa menjadi wakilnya Pak Machfud Arifin. Saya dengar dukungan juga datang dari kader PAN," katanya.
Menurut dia, Dirut PDAM Surabaya dinilai cukup bisa memahami kebutuhan masyarakat dan bagaimana memetakan masyarakat. Hal ini bisa dilihat pada saat Mujiaman memimpin perusahaan daerah milik Pemkot Surabaya itu.
Data KPU menunjukan bahwa calon wakil Wali Kota nomor urut dua ini memiliki harga kekayaan yang mencapai Rp7,78 miliar.
Hasil Survei Pilkada Surabaya 2020
1. Survei SMRC di Pilkada Surabaya 2020
Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting" (SMRC) di Pemilihan Kepala Daerah 2020, paslon Eri Cahyadi-Armudji (Erji), unggul dengan selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman.
"Datanya, pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema "Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya".
Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness), Eri Cahyadi meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas, selisihnya sangat tipis.
Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan ke Machfud Arifin hanya 66 persen.
Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen. Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin.
"Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin," kata Deni.
Survei SMRC ini digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
2. Survei Cyrus Network di Pilkada Surabaya 2020
Lembaga survei Cyrus Network merilis angka popularitas kedua pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Surabaya yang akan bertarung pada Pilkada Surabaya 2020.
Chief of Consultant Cyrus Network, Hafizhul Mizan menjelaskan, popularitas Eri Cahyadi dan Armudji di angka 68,5 persen atau baru sekitar 7 dari 10 orang pemilih mengenal pasangan calon nomor urut 1 tersebut.
Sedangkan, popularitas Machfud Arifin-Mujiaman hanya berada di angka 57,5 persen atau berarti baru sekitar 6 dari 10 orang mengenal pasangan calon nomor urut 2 itu.
Dari segi elektabilitas, pasangan Eri Cahyadi-Armudji mencapai 55,3 persen atau unggul 21,5 persen dari pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang memiliki elektabilitas 33,8 persen.
Sedangkan, jumlah pemilih mengambang masih berkisar di angka 10,9 persen, yang rincian-nya yaitu belum memutuskan 8,4 persen, tidak menjawab 2 persen dan tidak memilih 0,5 persen.
Survei yang dilakukan Cyrus Network dilangsungkan pada 23-27 November 2020 dengan sampel sebanyak 400 responden yang diwawancara secara tatap muka.
Responden dipilih melalui metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) =/- 5 persen.
3. Survei Lembaga Indo Survey & Strategy di Pilkada Surabaya 2020
Lembaga riset Indo Survey & Strategy menyebut pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota, Eri Cahyadi-Armudji sangat berpeluang menang di Pilkada Surabaya 2020.
Berdasarkan hasil survei, tingkat elektabilitas pasangan Eri Cahyadi-Armudji sebesar 47,95 persen, sedangkan pasangan pesaingnya Machfud Arifin-Mujiaman mendapatkan 27,73 persen, atau selisih 20,22 persen.
Data lainnya, untuk pemilih loyal pasangan Eri-Armudji sebesar 33,41 persen dan Machfud Arifin-Mujiaman hanya 17,76 persen.
Survei tersebut dilakukan pada 5-12 November 2020 dengan responden yang digunakan sebanyak 440 orang.
Penelitian dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 4,77 persen.
4. Survei Fisip UINSA di Pilkada Surabaya 2020
Berbeda dengan beberapa lembaga survei yang mengungkapkan bahwa Eri-Armuji unggul atas Machfud Arifin dan Mujiaman.
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) merilis hasil surveinya dengan menyebut Machfud Arifin dan Mujiaman unggul tipis atas Eri-Armuji di Pilkada Surabaya 2020.
Kepala Prodi Ilmu Politik FISIP UINSA Holilah mengatakan Paslon Machfud Arifin-Mujiaman unggul dari sisi elektabilitas yang persentasenya 46 persen, sedangkan Paslon Eri-Armuji berada di angka 42,86 persen.
Selain elektabilitas, kata Holilah, popularitas pasangan Machfud Arifin-Mujiaman juga unggul yang persentasenya 47,4 persen, sedangkan Eri-Armuji dengan angka 47,1 persen.
Begitu juga dengan akseptabilitas atau yang paling disukai oleh masyarakat, Machfud Arifin-Mujiaman unggul dengan angka 47,4 persen, sedangkan pasangan Eri-Armuji di angka 46,3 persen.
Holilah menjelaskan bahwa survei dilakukan pada 2—12 November atau sebelum debat publik pasangan calon digelar di televisi. Survei yang menggunakan metode multistage random sampling ini melibatkan 350 koresponden dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor: Agung DH