Menuju konten utama

Pembangunan IKN Boleh Serap Teknologi Asing, SDM Wajib Indonesia

Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak perlu melibatkan Tenaga Kerja Asing (TKA).

Pembangunan IKN Boleh Serap Teknologi Asing, SDM Wajib Indonesia
Pekerja melintasi jalan lingkar Sepaku di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (25/2/2023).ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.

tirto.id - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa, proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak perlu melibatkan Tenaga Kerja Asing (TKA). Sebab dia menilai semuanya bisa dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) ada di dalam negeri.

Dia mengatakan dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di dua periode, pemerintah sangat masif dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Banyak pembangunan infrastruktur yang diinisiasi dan justru dikerjakan sendiri oleh karya anak bangsa atau menggunakan sumber daya dari dalam negeri.

"Memang kalau kita bicara teknologi mau tidak mau ada teknologi yang harus diimpor dari luar. Kalau kita bicara konteks sumber daya manusianya, menurut saya untuk pengerjaan infrastruktur apalagi untuk pengerjaan, katakanlah tanah negara, nanti itu bisa dilakukan oleh SDM teknik dari dalam negeri," ujarnya kepada Tirto, Rabu (14/6/2023).

Di sisi yang lain, menggunakan SDM dari dalam negeri menurutnya bisa memberikan efek multiplier yang relatif lebih besar ke perekonomian. Upah yang mereka terima nantinya akan digunakan atau belanjakan di dalam negeri.

"Sehingga Ini bisa memberikan efek bola salju yang besar ke perekonomian," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa salah satu tujuan dari pembangunan IKN ini adalah mendorong atau memberikan efek multiplayer ke perekonomian di dalam negeri.

"Sehingga Salah satu cara yang kemudian bisa digunakan untuk memastikan hal itu terjadi adalah dengan menggunakan tenaga kerja yang berasal dari pihak Indonesia itu sendiri," ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya mengungkapkan alasannya mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini lantaran sumber daya manusia (SDM) Indonesia belum memiliki kualitas pekerjaan yang baik.

"Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ujar Luhut saat peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, dikutip Selasa (13/6/2023).

Luhut mengatakan sepanjang ini adalah kepentingan nasional, maka tidak perlu diperbesarkan. Toh, kata Luhut nantinya SDM dalam negeri bisa belajar banyak dan menggantikan tenaga kerja asing tersebut.

"Mungkin enam bulan, mungkin setahun. Kita pakai saja dulu dia (TKA), nanti sambil jalan, kita masukin orang tenaga kerja Indonesia yang bisa lagi," kata Luhut.

Mantan Menkopolhukam itu mengakui sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunakan tenaga kerja asing atau bule dalam untuk mengawasi kualitas proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," kata Luhut.

Baca juga artikel terkait PEMBANGUNAN IKN atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang