Menuju konten utama

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan

Bagaimana pengaruh medan magnet dalam migrasi hewan? Berikut ini ulasan tentang pemanfaatan medan magnet pada migrasi hewan beserta contohnya.

Pemanfaatan Medan Magnet pada Migrasi Hewan
Ribuan burung Layang-layang Asia (Hirundo rustica), bertengger pada kabel listrik di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (18/1/2019) malam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

tirto.id - Salah satu cara hewan bermigrasi adalah dengan memanfaatkan medan magnet. Prinsip kemagnetan ini tidak hanya digunakan oleh beberapa hewan untuk navigasi perjalanan, tetapi juga mencari mangsa.

Migrasi merupakan proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Beberapa jenis hewan, seperti burung, ikan salmon, penyu, lobster duri, dan bakteri magnetotactic menggunakan medan magnet bumi untuk melakukan migrasi dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Migrasi hewan umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun. Proses ini bisa berlangsung selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus. Hewan dapat memanfaatkan medan magnet bumi sebagai alat navigasi untuk menentukan arah migrasi.

Bagaimana Pengaruh Medan Magnet dalam Migrasi Hewan?

Medan magnet bumi merupakan daerah di sekitar bumi yang dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi medan magnet bumi karena adanya protein kriptokrom dalam tubuhnya.

Adanya medan magnet bumi berpengaruh terhadap arah migrasi hewan. Protein kriptokrom yang peka terhadap medan magnet alam membantu hewan dalam navigasi dan menentukan arah saat melakukan migrasi.

Kemampuan hewan untuk melihat medan magnet bumi, yang dikenal sebagai sistem magnetoreceptor, memungkinkan hewan untuk menemukan jalannya secara akurat tanpa peta atau map.

Berikut adalah beberapa pengaruh medan magnet dalam migrasi hewan:

1. Menjadi alat navigasi hewan

Medan magnet dalam migrasi hewan bermanfaat sebagai alat navigasi. Pengaruh medan magnet bumi dapat menjadi petunjuk untuk menentukan arah dan jarak yang harus hewan tempuh saat migrasi.

2. Menjadi penentu tujuan geografis dalam migrasi hewan

Hewan yang melakukan migrasi sering kali menuju tujuan geografis tertentu, sesuai kebutuhan mereka dalam bertahan hidup. Sebagian hewan melakukan migrasi untuk menuju tempat berkembang biak atau daerah musim dingin yang cocok untuk bertahan hidup. Beberapa hewan bisa mengetahui tujuannya itu dengan memanfaatkan medan magnet bumi.

3. Membuat hewan peka terhadap perubahan lingkungan

Kekuatan medan magnet yang stabil dapat memberikan arah yang konsisten bagi hewan saat mencapai tempat tujuan. Adanya perubahan medan magnet bumi dapat menjadi indikator awal perubahan cuaca, iklim, bahkan badai yang perlu diketahui oleh hewan. Pengetahuan ini berguna bagi hewan saat mereka melakukan perjalanan atau menentukan kapan harus bermigrasi.

Hewan-hewan yang mampu mendeteksi perubahan lingkungan dapat merespons dengan memodifikasi rute migrasinya. Dengan begitu, hewan-hewan itu akan terhindar dari bahaya yang mungkin terjadi.

Bagaimana Hewan Dapat Memanfaatkan Medan Magnet Bumi?

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa protein kriptokrom yang ditemukan dalam mata hewan dapat merespons perubahan medan magnet. Cryptochrome bisa berfungsi sebagai fotoreseptor, yaitu protein yang mendeteksi cahaya dan mengubah energi cahaya menjadi sinyal biokimia.

Burung, lebah, dan serangga adalah contoh hewan yang memiliki protein kriptokrom. Di hewan-hewan tadi, protein ini berperan sebagai pendukung kemampuan navigasi magnetik.

Selain itu, beberapa spesies hewan memiliki sel-sel khusus yang disebut magnet sensor. Sel-sel itu bisa merespons medan magnet. Sel-sel magnetic sensor dapat ditemukan di bagian tubuh hewan, termasuk mata atau otak.

Keberadaan sel-sel magnetic sensor memungkinan sejumlah jenis hewan merespons perubahan medan magnet bumi serta mendapatkan informasi arah navigasi selama migrasi.

Hewan Apa Saja yang Menggunakan Medan Magnet untuk Bermigrasi?

Sebagian besar hewan menggantungkan kelangsungan hidup mereka pada pemanfaatan medan magnet Bumi. Hewan apa saja yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi? Berikut ini 5 contoh hewan yang melakukan migrasi dengan memanfaatkan medan magnet:

1. Burung

Beberapa hasil penelitian menemukan burung benar-benar bisa melihat medan magnet menggunakan mata kanan, dan kemudian mentransmisikannya ke otak kiri. Mengutip artikel dalam Jurnal Pendidikan INKUIRI, cara burung mendeteksi arah medan magnet adalah dengan menggerakkan kepalanya. protein fotoreseptif atau cryptochrome akan aktif bila ada cahaya yang membantu burung untuk melihat benda-benda di sekitarnya.

Cahaya tersebut akan mengikat molekul-molekul dalam kriptokrom lalu terjadi interaksi antara elektron bebas dengan medan magnet Bumi. Kriptokrom memiliki fungsi yang mirip 'kompas' yaitu memberikan petunjuk arah bagi burung. Elektron dalam molekul akan saling berikatan menghasilkan reaksi kimia yang memungkinkan burung melihat medan magnet dengan warna-warni.

2. Ikan Salmon

Ikan Salmon memiliki kemampuan untuk mengingat arah kembali ke aliran sungai air tawar tempat awal mereka menetas. Ikan salmon menggunakan medan magnet bumi untuk memetakan jalur migrasinya, seolah mereka memakai kompas. Kemampuan tersebut disebut dengan sensor geomagnetik salmon.

3. Penyu

Penyu memulai dan mengakhiri migrasi sepanjang 12.900 km di Pantai Timur Florida, Amerika Serikat, dengan waktu antara 5 hingga 10 tahun. Tidak seperti hewan lain yang berkoloni ketika migrasi, penyu cenderung bermigrasi sendiri.

Penyu jantan memiliki kecenderungan melakukan migrasi untuk mencari makan atau bersarang hingga sepanjang hidup mereka. Adapun penyu betina akan kembali ke wilayah kelahirannya untuk bersarang.

Seiring berjalannya waktu, penyu dapat melakukan perjalanan seumur hidup yang melibatkan migrasi antar-habitat, termasuk perjalanan lintas-samudera.

4. Lobster Duri

Penelitian yang dilakukan oleh Kenneth Lohman mengungkapkan bahwa lobster duri mampu merasakan medan magnet bumi untuk memandu migrasi mereka dari lepas pantai Florida menuju lautan lepas yang lebih hangat dan tenang pada setiap akhir musim gugur. Hal tersebut terlihat dari observasi setiap kali medan magnet diubah, lobster duri akan menyesuaikan diri dengan tetap bergerak menuju arah kutub utara.

5. Ikan Hiu

Hiu bermigrasi di lautan terbuka dengan mengamati ciri-ciri fisik, seperti batu karang. Kemampuan ikan hiu untuk mengenali pola dan fitur lingkungan laut bermanfaat sebagai navigasi. Selain itu, hiu memiliki penciuman dan pendengaran yang sangat peka dalam mendeteksi suara atau gerakan hewan lain. Dua kemampuan ikan hiu ini berkaitan dengan pemanfaatan medan magnet bumi oleh hewan tersebut.

Baca juga artikel terkait MAGNET atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom