tirto.id - Demokrat merilis sebuah kesaksian baru pada Senin (11/11/2019) ke dalam panel pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Lura Cooper, wakil asisten sekretaris pertahanan untuk Rusia, Ukraina, dan Eurasia adalah orang yang bertanggung jawab atas pelaporan ini, CBS mewartakan.
Cooper merinci kebingungan dan kekhawatiran di sektor keamanan nasional AS setelah Gedung Putih memblokir bantuan ke Ukraina tanpa penjelasan. Ia bertanggung jawab mengawasi bantuan militer AS ke Ukraina. Penundaan pelepasan dana ke Ukraina sebesar 400 juta dolar AS tersebut juga menjadi masalah utama Demokrat terhadap Presiden Trump.
Cooper menyebut dana itu ditahan tanpa penjelasan dan para pejabat mulai mengkhawatirkan soal bagaimana hal ini dapat dilakukan secara legal.
Penundaan tersebut terjadi ketika Rudy Giuliani, pengacara pribadi presiden, memelopori upaya untuk membujuk pemerintah Ukraina membuka penyelidikan terhadap saingan-saingan Trump.
Saat Cooper harus tampil pada 23 Oktober lalu, anggota partai Republik menyerbu ruang sidang dan menolak untuk pergi, sehingga penampilannya ditunda selama beberapa jam. Tindakan Republik tersebut adalah upaya protes atas penanganan proses hukum oleh Demokrat.
Draf kesaksian Cooper menjelaskan proses distribusi bantuan ke Ukraina dari dana Departemen Pertahanan berbeda dengan program Departemen Luar Negeri.
Program yang dikelola oleh Pentagon (Markas pertahanan AS), disebut sebagai Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina (USAI), bertujuan untuk menyediakan peralatan militer mulai dari senapan hingga kacamata malam untuk menangkis agresi Rusia.
"Bantuan keamanan sangat penting untuk membantu Ukraina mempertahankan diri," kata Cooper. "Ini juga merupakan kepentingan nasional AS untuk memberi bantuan keamanan ke Ukraina."
Pada hari yang sama, panel Kongres juga merilis kesaksian dari Catherine Croft dan Christoper Anderson. Keduanya adalah penasihat Duta Besar Kurt Volker tentang kebijakan Ukraina yang juga khawatir akan pemerintahan Trump. Volker adalah perwakilan khusus Trump untuk negosiasi Ukraina yang mengundurkan diri September lalu.
Diplomat AS, William Taylor, George Kent, dan Marie Yovanovitch akan menyampaikan secara rinci kekhawatiran mereka soal Trump dan adiminstrasinya yang dianggap berupaya mengikat bantuan keamanan dan penyelidikan. Hal ini dianggap akan menguntungkan Trump pada pemilu 2020.
Kesaksian-kesaksian tersebut akan dinyatakan secara publik pada Rabu dan Jumat mendatang. Sebelumnya, mereka telah bersaksi di ruang tertutup, Reutersmewartakan.
Kesaksian publik di hadapan Komite Intelijen juga akan disaksikan oleh televisi lokal dan diperkirakan akan dilihat oleh jutaan orang. Demokrat gigih mengupayakan pemakzulan Donald Trump dari Gedung Putih.
Di sisi lain, Trump dan pendukungnya berpendapat, dana yang dipermasalahkan Cooper tersebut, yang disetujui oleh Kongres AS untuk membantu memerangi separatis Rusia di bagian timur Ukraina, diblokir oleh administrasi Trump untuk menekan pemerintahan Zelenskiy memerangi korupsi, alih-alih menyelidiki Joe Biden dan putranya, seperti yang dituduhkan Demokrat kepada Trump.
Trump diduga melakukan penyelidikan terhadap Joe Biden dan putranya, yang diduga meminta bantuan kepada Presiden Ukraina untuk kepentingan pemilu 2020.
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dipna Videlia Putsanra