tirto.id - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menilai, kendaraan berbahan bakar listrik jauh lebih murah atau hemat dibandingkan dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). Terlebih harga BBM saat ini telah mengalami penyesuaian.
Dia mencontohkan motor listrik misalnya. Setiap 1 kWh baterai dapat menempuh jarak sekitar 40-60 km, tergantung kondisi jalan. Sedangkan motor BBM untuk setiap 1 liter dengan asumsi menempuh jarak yang sama, 40-60 km.
Sementara harga 1 kWh sekitar Rp1.700 sampai dengan Rp2.000. Sedangkan 1 liter Pertalite terbaru harganya Rp10.000, sehingga biaya pemakaian motor listrik hanya seperlima dari motor BBM.
"Saya kira dengan kondisi harga BBM sekarang mengalami kenaikan jauh lebih murah menggunakan listrik," kata dia saat dihubungi Tirto, Kamis (15/9/2022).
Mamit menambahkan, banyak keuntungan bagi masyarakat ketika menggunakan kendaraan listrik. Ia juga meminta masyarakat tak perlu khawatir ketika baterai listrik habis, apalagi PT PLN (Persero) sudah memberikan diskon atau promo setiap pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Karena PLN ada promo kalau tidak salah berapa kWh cuma 900. Ada promosi diberikan sehingga kalau dihitung-hitung jauh lebih murah menggunakan bahan bakar listrik dibandingkan dengan BBM," jelas dia.
Stimulus bagi Konsumen
Di sisi lain, PLN sendiri juga telah menghadirkan berbagai program untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan kendaraan listrik. Salah satunya dengan memberikan harga khusus untuk pasang baru atau penambahan daya listrik di rumah pemilik kendaraan listrik.
Tak hanya itu, pelanggan PLN juga akan mendapatkan diskon tarif tenaga listrik sebesar 30 persen pada pukul 22.00 WIB – 05.00 WIB atas pemakaian dari home charging.
Untuk mempermudah konsumen mengisi daya listrik, PLN juga terus menambah SPKLU di Tanah Air. Saat ini 142 unit SPKLU di 109 lokasi telah siap melayani pelanggan dan jumlahnya bakal terus meningkat.
Demi memudahkan masyarakat yang ingin memiliki kendaraan listrik, PLN pun telah menggandeng Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) untuk mendukung pembiayaan pembelian kendaraan listrik serta pembiayaan pembangunan SPKLU.
“Kami sangat serius untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik ini melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, membangun sistem dari hulu ke hilir untuk memudahkan masyarakat pengguna kendaraan listrik,” ujar Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo Darmawan.
Sementara itu, Kementerian BUMN menugaskan PLN dan PT Pertamina (Persero) agar bersinergi dengan BUMN lainnya untuk menyiapkan infrastruktur pendukung Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Infrastruktur diminta dibangun pada sektor-sektor yang dikelola BUMN seperti tempat rehat jalan tol, bandar udara, pelabuhan, stasiun KA, kawasan pariwisata, dan SPBU.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang