Menuju konten utama

Pelajar dari 18 Kota Siap Bertanding di Kejurnas Berpikir Kritis

Mengapa kompetisi berpikir kritis penting bagi para pelajar? Berikut informasi selengkapnya.

Pelajar dari 18 Kota Siap Bertanding di Kejurnas Berpikir Kritis
Sesi pemaparan dan aktivitas selama Workshop Empower and Educate : Overcoming School Bullying in Indonesia pada tanggal 11 Agustus 2024. (FOTO/dok. CTC)

tirto.id - Menuju 4th Critical Thinking Championship (CTC), ratusan pelajar dari 18 kota dari seluruh Indonesia siap menunjukkan kemampuan mereka di ajang adu berpikir kritis tingkat nasional. Kejuaraan bergengsi yang telah dikurasi oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud Ristek RI ini akan diikuti lebih dari 50 sekolah di Indonesia.

Babak penyisihan 4th CTC akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2024 dan acara puncak babak final akan dilaksanakan pada tanggal 8 September 2024 di Jakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari serangkaian perayaan 1 Dekade Ingatan Gajah yang memiliki misi untuk mempersiapkan pelajar indonesia memiliki skill berpikir kritis yang sangat dibutuhkan dunia saat ini dan mendukung tercapainya “Indonesia Emas 2045”.

Mengapa Kompetisi Berpikir Kritis Penting bagi Pelajar?

Dengan tantangan global yang semakin kompleks dan arus informasi yang melimpah, kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting. Menurut Oxford University Press, berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta untuk membentuk penilaian yang rasional dan logis.

Hal ini melibatkan proses mengevaluasi argumen dan bukti dengan tujuan untuk membuat keputusan yang jelas dan berbasis data. Di Indonesia, kemampuan ini masih perlu ditingkatkan secara signifikan. Sebuah studi dari Pearson tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 60% pelajar di Indonesia merasa kesulitan dalam menganalisis informasi dan mengambil keputusan berbasis data.

Selain itu, menurut survei dari Indonesia Millennial Report 2021, hanya 35% dari generasi muda Indonesia yang merasa percaya diri dalam kemampuan berpikir kritis mereka. Ini menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak inisiatif seperti CTC untuk membantu meningkatkan keterampilan ini di kalangan pelajar.

"Berpikir kritis adalah keterampilan yang sangat penting di era modern ini, di mana informasi dan teknologi berkembang begitu pesat. Melalui CTC, kami ingin mendorong para pelajar untuk tidak hanya menguasai pengetahuan, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, dan menyelesaikan masalah secara efektif," ujar Yudi Lesmana, Founder Ingatan Gajah.

Beliau juga menjelaskan bahwa pada tanggal 11 Agustus 2024 lalu, IngatanGajah telah sukses mengadakan workshop kedua yang dibawakan oleh 4 orang narasumber yaitu Puti Aulia Rahma, M.Psi., Psikolog, Mutiara Aisha Maghfira, M.Psi., Psikolog, Founder Ingatan Gajah, Yudi Lesmana, dan Direktur Media Tirto.id, Heru Kurniadi. Materi workshop ini berjudul “Empower and Educate : Overcoming School Bullying in Indonesia” yang diselenggarakan secara Hybrid, via Zoom online atau offline di IngatanGajah hub Fatmawati, Jakarta Selatan. Workshop ini dihadiri lebih dari 100 orang peserta.

Yudi Lesmana selaku founder IngatanGajah membuka workshop ini dan menjelaskan bahwa bullying merupakan salah satu topik baru yang diujikan pada ajang 4th CTC. Selain itu, Ia juga memperkenalkan juri-juri independen yang akan menguji kemampuan berpikir para peserta nantinya.

Workshop dilanjutkan dengan pemaparan dari Heru Kurniadi selaku Direktur Media Tirto yang membahas data-data kasus bullying yang terjadi selama 3 tahun terakhir di Indonesia. Beliau juga menyampaikan langkah-langkah penting yang harus dilakukan oleh pelajar ketika melihat peristiwa bullying di sekolah.

Sesi pemaparan dan diskusi dibawakan oleh kedua narasumber yang merupakan seorang psikolog. Narasumber membawakan kegiatan ini secara interaktif tidak hanya melalui pemaparan namun lewat 4 studi kasus bullying yang sering terjadi di sekolah Indonesia.

Tidak hanya itu, narasumber juga menyampaikan langkah-langkah yang harus anak-anak lakukan untuk mencegah bullying terjadi disekolahnya. Pembekalan workshop ini bertujuan agar masyarakat di seluruh Indonesia bersama-sama turut serta mencegah kasus-kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Kesempatan Berharga untuk Bertukar Ide dan Pengalaman

Para peserta yang mengikuti kompetisi ini akan bersaing dalam ujian tertulis, debat, analisis kasus, presentasi, pemecahan masalah, pembuatan video berdurasi singkat, penulisan esai kritis, dan pembuatan prototype project dari topik yang diangkat tahun ini yaitu food crisis, school bullying, dan nepotism. Setiap peserta akan menghadapi tantangan yang dirancang untuk menilai seberapa baik mereka dapat mengembangkan dan mempertahankan argumen yang berbasis data serta menyusun strategi pemecahan masalah yang inovatif.

Selain menjadi ajang kompetisi, 4th CTC 2024 juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertukar ide dan pengalaman dengan pelajar-pelajar dari berbagai kota di Indonesia. Hal ini tidak hanya memperkaya wawasan mereka tetapi juga membangun jejaring yang kuat antar pelajar, yang dapat berkontribusi pada pengembangan diri dan karir mereka di masa depan.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, ratusan pelajar ini siap menghadapi tantangan dalam 4th CTC 2024 yang tidak hanya menguji kemampuan intelektual tetapi juga membentuk karakter generasi muda Indonesia yang kritis, inovatif, dan siap menghadapi masa depan. Informasi lebih lengkap kunjungi www.criticalthinkingchampionship.com atau www.instagram.com/intellectualac.id/.

Baca juga artikel terkait BERPIKIR KRITIS atau tulisan lainnya dari Siaran Pers

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Siaran Pers