tirto.id - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyindir hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang dilakukan organisasi pendukung Joko Widodo, Projo.
Dalam hasil Musra yang digelar di Bandung tersebut, Joko Widodo meraih suara tertinggi sebagai capres pilihan atau favorit dari massa Projo. Hasto lantas mengingatkan aturan konstitusi yang membatasi masa kerja presiden hanya dua periode.
"Kemudian jelas bahwa Presiden Jokowi ini oleh konstitusi hanya dibatasi dua periode," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (2/9/2022).
Bahkan Hasto menyebut hasil Musra yang digelar oleh Projo tidak memiliki sesuatu yang baru dan hanya serupa dengan pengumuman capres dari partai politik lain atau lembaga survei.
"Sikap terhadap Musra sudah kami sampaikan tidak ada element of surprise di situ," jelasnya.
Hasto menerangkan bahwa bentuk dukungan PDIP ke Jokowi adalah turun ke rakyat, bukan sekedar memberikan pujian kepada orang yang dipilih.
"Jadi tugas kami bukan untuk memuja-muja pemimpin. Tapi tugas kami untuk bergerak ke bawah, memperbaiki keadaan sehingga nanti ketika Pemilu diadakan semua dalam kondisi yang sangat baik dan kondusif," terangnya.
Menurut Hasto dukungan kepada Jokowi seharusnya diwujudkan dalam bentuk kerja nyata. Mengingat sejumlah persoalan dari politik, ekonomi dan sosial masih menanti untuk diselesaikan.
"Dukungan kami kepada Pak Jokowi adalah dukungan total, dukungan menyeluruh untuk kemajuan bangsa,dukungan yang juga mengakar pada berbagai persoalan rakyat," ungkapnya.
"Saat ini seharusnya seluruh energi pemerintah difokuskan kepada upaya menangani permasalahan ekonomi, demikian pula seluruh partai politik pendukung Pak Jokowi yang di dalamnya ada relawan pendukung," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto