tirto.id -
Menurut Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Emil Dardak paling ideal mendampingi Khofifah dibandingkan dua kandidat lain yakni mantan Bupati Ngawi Harsono, dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
"Berdasarkan hasil survei itu yang diinginkan oleh rakyat Jawa Timur adalah Emil Dardak 22% yang lain itu di bawah 10 Saya kira ini jelas tentu Ibu Khofifah karena ingin menang juga harus mengikuti aspirasi dan keinginan rakyat," kata Idrus di Gedung DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Minggu (12/11/2017).
Selain itu, Idrus menyampaikan Partai Golkar tetap akan mengusung suami Arumi Bachsin itu maju dalam Pilgub Jatim 2018, kendati mendapat tentangan dari PDIP. Alasan Idrus, Partai Golkar hanya mengikuti keinginan rakyat dan Emil sendiri bersedia dicalonkan dalam Pilkada Jatim.
"Yang penting Emil mau atau tidak, dan Emil mengatakan kita mau, itu saja," kata Idrus.
Emil Dardak sukses menjadi Bupati Trenggalek pada 2015 silam. Emil diusung oleh koalisi tujuh partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, PDIP, Partai Hati Nurani Rakyat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Emil sempat masuk dalam sebagai cawagub Jatim dari PDIP. Ia menjadi salah satu tokoh yang hadir saat Megawati mengumumkan calon gubernur-wakil gubernur Jatim pada Sabtu (14/10). Namun belakangan, PDIP memutuskan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sebagai cawagub mendampingi Syaifullah Yusuf sebagai cagub Jatim 2018.
Ketika Emil mulai dilirik Partai Golkar, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur, Kusnadi, mengklaim Emil Dardak tidak akan maju dalam Pilgub Jatim. Ia menyebut bahwa Emil mematuhi amanah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sering berkomunikasi dengan Mas Emil dan beliau menyatakan tidak maju meski diusulkan namanya. Mas Emil itu orangnya santun dan beliau pasti mendengar amanah Bu Mega," ucap Kusnadi, Jumat (20/10).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH