Menuju konten utama

Emil Dardak Diunggulkan Jadi Wakil Khofifah oleh iPOL Indonesia

Hasil riset iPOL Indonesia mengunggulkan nama Emil Dardak sebagai kandidat yang paling layak menjadi pendamping Khofifah di Pilgub Jatim 2018. Riset itu berdasar analisis sentimen isu di media massa dan media sosial.

Emil Dardak Diunggulkan Jadi Wakil Khofifah oleh iPOL Indonesia
Bupati Trenggalek Emil Dardak meninggalkan Gedung Merah Putih KPK usai bertemu dengan pimpinan KPK untuk berkoordinasi terkait pencegahan korupsi di Jakarta, Jumat (3/11/2017). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Lembaga Riset dan Konsultan Politik iPOL Indonesia mengklaim Bupati Trenggalek Emil Elistianto Dardak sebagai kandidat yang paling layak menjadi pendamping Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018.

iPOL Indonesia memberi pemeringkatan kelayakan sejumlah nama calon pendamping Khofifah dari hasil pengamatan terhadap pergerakan setiap kandidat. Riset lembaga ini dilakukan dengan melacak tren pemberitaan media dan isu di media sosial berdasarkan indeks, sentimen, influencer, passion, tone dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah.

"Dari hasil riset yang kami lakukan, Emil Dardak namanya menguat mendampingi Khofifah," ujar CEO iPOL Indonesia Petrus Hariyanto di Surabaya, pada Selasa (7/11/2017) seperti dikutip Antara.

Menurut Petrus, posisi Emil Dardak menguat dengan probabilitas 38,9 persen. Kemudian, disusul Bupati Probolinggo Ipong Muchlissoni di peringkat kedua dengan poin 37,6 persen. Posisi ketiga ditempati Hasan Aminuddin dengan probabilitas 33,7 persen.

"Tone pemberitaan positif tentang Emil Dardak terus menguat karena ditopang oleh para influencer melalui statemen di media massa," kata dia. "Sentimen positif ini menjadi indikator bahwa Emil Dardak layak menjadi wakil Khofifah."

Petrus menjelaskan riset lembaganya memantau pemberitaan dan pergerakan isu dan manuver politik terkait Pilkada Jatim 2018 di 2.550 media daring, 190-an media massa dan obrolan di media sosial. Meskipun mengidentifikasi sentimen positif untuk Emil Dardak, tapi dia juga mencatat kandidat ini tak bebas dari isu negatif.

"Ada tone negatif terkait Emil yang dilontarkan petinggi PDIP bahwa suami artis Arumi Bachsin itu hendaknya memegang janji untuk mengabdi di Trenggalek hingga habis masa jabatannya," kata dia.

Pengaruh sentimen negatif itu, menurut dia, cukup signifikan karena muncul dari petinggi PDIP. Petrus memperkirakan sentimen negatif ini bisa berpengaruh kepada keputusan final Khofifah untuk memilih kandidat pendampingnya di Pilgub Jatim 2018.

Dalam waktu dekat, pendamping Khofifah diperkirakan akan ditetapkan. Tim yang beranggotakan 17 kiai dan tokoh pendukung Khofifah di Pilgub Jatim 2018 sudah merekomendasikan dua nama bakal calon wakil gubernur pendamping Menteri Sosial itu.

Kemunculan rekomendasi terhadap dua nama tersebut setelah melalui rapat seluruh anggota tim 17 yang berlangsung di kediaman KH Asep Saifuddin Chalim, Jalan Siwalankerto Utara, Surabaya, pada Minggu, 5 November 2017. Dua nama yang masih dirahasiakan itu akan diserahkan ke partai pendukung Khofifah, yakni Nasdem, Hanura, Golkar dan Demokrat, untuk dipilih.

Pada akhir pekan kemarin, Khofifah juga mengisyaratkan sudah menemukan kandidat pendamping yang cocok dengan dirinya. Untuk pertama kalinya, Khofifah menyatakan secara resmi siap maju Pilgu Jatim 2018 kepada media saat berkunjung ke Mojokerto dan Surabaya. Dia juga menegaskan akan segera melaporkan rencananya maju di Pilgub Jatim 2018 ke Presiden Joko Widodo ketika nama pendampingnya sudah resmi muncul.

Baca Juga: Tim 17 Ajukan 2 Nama Calon Pendamping Khofifah ke Partai Pendukung

Baca juga artikel terkait PILGUB JATIM 2018

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom