tirto.id - Prajurit TNI tidak boleh melakukan korupsi sekecil apa pun guna mewujudkan TNI bebas dari korupsi. Hal itu ditegaskan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo usai memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) dari Marsekal TNI Agus Supriatna kepada Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
"Tahun ini saya menyanangkan tahun bersih dari korupsi sehingga TNI jadi institusi yang tepercaya di negeri ini," tegas Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebagaimana diberitakan Antara, Jumat (19/1/2017).
Ia mengatakan, komitmen bebas dari korupsi tanpa pengecualian. Seluruh personil TNI, mulai dari kepangkatan kopral hingga jenderal bersama-bersama mewujudkan TNI bersih korupsi.
"Siapa pun kita tidak boleh mengingkari dan berkomitmen tidak melakukan korupsi sekecil apa pun," tegas Panglima TNI.
Oleh karena itu, tegas Panglima TNI, pembenahan kekuatan TNI AU harus dilakukan serius dan terukur. Pembangunan alutsista mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, dan pemeliharaan.
"TNI AU sebagai komponen utama harus jadi kekuatan udara yang mumpuni," ujar Gatot.
Tugas menjaga kedaulatan wilayah udara, lanjut dia, harus disokong dengan alutsista yang andal. Evaluasi kekuatan alutsista harus dilakukan berkesinambungan guna mengukur kekuatan militer di udara.
"Dalam membangun kekuatan TNI AU, kita harus berani mengevaluasi diri secara jujur, terutama berkaitan dengan pembangunan kekuatan alutsista. Sebagaimana kita ketahui bersma, dalam kurun waktu terakhir ini kita masih menemui peristiwa kecelakaan," tuturnya.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari