Menuju konten utama

Panglima Belum Rencana Kerahkan Koopssus TNI Cari Pilot Susi Air

Yudo memastikan TNI-Polri bekerja keras untuk mencari pilot Susi Air yang hingga kini belum ditemukan. 

Panglima Belum Rencana Kerahkan Koopssus TNI Cari Pilot Susi Air
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan pers usai Rapat Paripurna penetapan Panglima TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.

tirto.id - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono belum berencana mengerahkan pasukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) untuk mencari pilot Susi Air, Phillip Mertens yang hilang pasca insiden pembakaran pesawat oleh kelompok bersenjata di Papua.

Menurut Yudo, saat ini TNI masih memaksimalkan kekuatan teritorial yang ada. Apalagi di Papua sudah ada pasukan Damai Cartenz.

"Kan di sana ada Pangdam, kemudian ada Pangkogabwilhan III yang bisa mengendalikan itu dan di sana juga sudah ada pasukan. Sudah ada pasukan yang melaksanakan pasukan operasi di sana. ini tinggal kita koordinasikan di sana," katanya usai acara Rapim TNI di Jakarta, Kamis 9 Februari 2023.

"Saya kira belum sampai mengirim yang sampai seperti tadi lah (mengirim Koopssus). Urgensinya hanya itu (pencarian)," sambungnya.

Koopssus TNI adalah pasukan elite yang berada langsung di bawah Panglima TNI. Koopssus terdiri dari tiga matra dan siaga di Mabes TNI. Pasukan ini sewaktu-waktu bisa digunakan Panglima TNI atas perintah Presiden.

Lebih lanjut, Yudo menyebut pihaknya masih memastikan keberadaan pilot Susi Air pasca insiden serangan tersebut. Ia juga belum tahu pilot itu disandera atau tidak oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka.

"Sampai saat ini masih kita laksanakan observasi ya tempatnya di mana dan sebagainya. Makanya untuk menentukan itu yang pilot kan. dibawa KKB apa enggak kan. Ini masih belum bisa dipastikan," terang dia.

Menurut Yudo, penentuan titik hilang pilot Susi Air harus dipastikan karena tidak ada saksi yang melihat.

"Dari awal kan kita enggak ada saksinya di situ. Saat itu dibakar, dia larinya ke mana lari sendiri atau dibawa, sampai saat ini belum ada info. Makanya saya belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB," jelasnya.

Yudo hanya bisa menjamin sekitar 15 pekerja telah dievakuasi bersama kelompok masyarakat. "Yang jelas 15 orang pekerja yang jadi ancaman berhasil kita evakuasi bersama dengan masyarakat," tuturnya.

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyatakan tidak ada penyanderaan terhadap pekerja bangunan dan penumpang pesawat Susi Air di Distro Paro, Kabupaten Nduga.

"Polisi dan TNI bilang 15 pekerja disandera, itu tidak benar. 5 penumpang, mereka orang asli (Papua), orang asli (mau) pulang ke kampung mereka," ucap Sebby kepada Tirto, Kamis, 9 Februari 2023.

"TPNPB bakar pesawat saja. Lalu bawa pilot sebagai sandera sebagai jaminan, kami harus bicara dengan pemerintah Selandia Baru dan Jakarta, (dengan) Presiden Joko Widodo. Begitu jelas tujuan politiknya," pungkas Sebby.

Baca juga artikel terkait PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky