Menuju konten utama

Pandemi Corona di Spanyol, Barcelona Umumkan Potong Gaji Pemain

Menghadapi dampak ekonomi pandemi corona di Spanyol, Barcelona memotong gaji para pemain mereka

Pandemi Corona di Spanyol, Barcelona Umumkan Potong Gaji Pemain
Messi Barcelona terlihat saat pertandingan sepak bola La Liga antara Betis dan Barcelona di stadion Benito Villamarin di Seville, Spanyol, Minggu, 17 Maret 2019. Miguel Morenatti / AP

tirto.id - Barcelona resmi mengumumkan pemotongan gaji untuk semua elemen klub tersebut sebagai langkah meminimalisasi dampak ekonomi yang terjadi dalam pandemi virus corona COVID-19 di Spanyol. Seluruh pertandingan sisa Barcelona musim ini, baik di Liga Spanyol maupun Liga Champions, sudah mengalami penundaan.

"Pada dasarnya (langkah yang diambil) ini adalah pengurangan hari kerja, diberlakukan terkait keadaan dan tindakan perlindungan (untuk elemen klub terkait pandemi corona), dan, sebagai konsekuensinya, dilakukan pengurangan secara proporsional atas nemunerasi yang diatur dalam kontrak masing-masing (elemen klub)," keterangan dalam situs web resmi Barcelona pada Jumat (27/3/2020).

Pertandingan terakhir Barcelona sebelum serangkaian penundaan laga terkait pandemi corona adalah duel kontra Real Sociedad di Camp Nou pada Minggu, 8 Maret 2020. Dalam laga itu, Barca menang 1-0 lewat penalti kapten mereka, Lionel Messi.

Seluruh laga sisa Barca di Liga Spanyol resmi ditunda oleh LaLiga dan RFEF. Pada Senin (23/3) lalu, La Liga dan RFEF menegaskan, kompetisi profesional di Spanyol, yaitu Primera dan Segunda Division, dihentikan sementara hingga batas waktu yang ditentukan.

Di level Eropa, langkah Barcelona masih menggantung di babak 16 besar Liga Champions. Blaugrana sudah menjalani leg pertama kontra Napoli, tim asal Italia. Terkait hal ini, UEFA mengumumkan tidak ada batas waktu tentang final Liga Champins dan Europa, yang menyiratkan kompetisi tersebut bisa ditunda dalam waktu lebih lama.

Saat ini, berdasarkan data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University hingga Kamis (26/3/2020), Italia dan Spanyol adalah dua negara dengan kasus positif COVID-19 terbesar di Eropa, dengan 80.589 kasus di Italia dan 57.786 kasus di Spanyol.

Selain itu, Italia dan Spanyol memiliki jumlah kematian karena pengaruh virus corona terbesar di dunia. Di Italia terdapat korban 8.215 jiwa, sedangkan Spanyol 4.365 orang. Ini di atas Cina (3.169 orang), Iran (2.234 orang), dan Iran (1.696 orang).

Pengurangan gaji yang dilakukan oleh Barcelona ini berkaitan dengan Dekret Kerajaan Spanyol pada 17 Maret 2020 yang salah satu isinya membahas ERTE (Expediente de Regulación Temporal de Empleo). ERTE memungkinkan sebuah perusahaan, dalam hal ini termasuk klub sepak bola, sementara waktu mengurangi jumlah jam kerja karyawan tertentu, beberapa karyawan, atau semua karyawan untuk jangka waktu terbatas.

Konsekuensi pengurangan jumlah jam kerja ini adalah pengurangan gaji. Dikutip dari Diario AS, gaji yang dipotong bisa mencapai 70 persen, mengingat semua pemain sepak bola profesional tidak berlaga selama masa Darurat Negara yang berlaku hingga 11 April 2020.

Di Barcelona, Josep Maria Bartomeu sang presiden menerapkan pemotongan tidak lebih dari 50 persen untuk para pemain utama, mengingat mereka juga yang punya pengaruh lebih untuk penghasilan klub dibandingkan para pemain tim lain.

"Pada dasarnya, langkah yang diambil ini adalah pengurangan hari kerja, diberlakukan karena keadaan dan tindakan-tindakan perlindungan yang diambil, dan, sebagai konsekuensinya, ada pengurangan proporsional dari remunerasi yang diatur dalam tiap-tiap kontrak," keterangan tambahan Barcelona.

Berdasarkan laporan European Club Footballing Landscape oleh UEFA untuk musim 2017/2018, Barcelona adalah klub dengan pembayaran gaji terbesar di Eropa dengan angka 529 juta euro, mengungguli Real Madrid (431 juta euro), PSG (337 juta euro), Manchester United (334 juta euro), hingga Bayern Munchen (315 juta euro).

Baca juga artikel terkait WABAH VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Agung DH