tirto.id - Waketum PAN Bara Hasibuan merespons ucapan Ketua BPN Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, yang meyakini Prabowo-Sandiaga seharusnya bisa menang dengan keunggulan telak jika tidak ada kecurangan, bahkan hingga 80 persen.
Menurut Bara, klaim tersebut harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya. Karena, jika tidak, kata Bara, Djoksan hanya membuat situasi makin panas saja.
"Ya jangan kita melakukan klaim kemenangan tapi tanpa data valid dan kredibel. Apalagi kalau klaim tersebut bertentangan dengan hasil quick count yang menurut sejarah dalam beberapa kali pemilu terakhir ini sudah ada dan terbukti konsisten. Hampir bisa dikatakan akurasinya 90 persen sama dengan hasil KPU," kata Bara saat ditemui di DPR RI, Kamis (25/4/2019) pagi.
Ia menilai apa yang diucapkan oleh Djoksan malah membuat situasi yang ada semakin panas. Djoksan dinilai seharusnya mengkondisikan agar para pendukung bisa menerima hasil pemilu.
"Itu kan malah jadi memanasi situasi. Dalam hal ini Pak Djoko Santoso harusnya bisa menggambarkan realitas dan mengondisikan para pendukung, bahwa ini adalah hasil yang harus diterima. Jadi harus menempatkan kepentingan bangsa dan menghormati proses demokrasi yang masih berlangsung," katanya.
Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso (Djoksan) mengklaim kubunya dirugikan oleh kecurangan yang terjadi di Pilpres 2019. Dia meyakini Prabowo-Sandiaga seharusnya bisa menang dengan keunggulan telak jika tidak ada kecurangan.
Bahkan, Djoksan menyatakan semestinya paslon 02 bisa meraih suara yang jauh di atas 62 persen, angka yang selama ini diklaim oleh Prabowo berdasarkan real count yang dilakukan tim internal BPN.
"Namun demikian, masih tersisa suara 62 persen. Dan itulah Prabowo-Sandiaga menyatakan kemenangan setelah dicurangi. Kalau enggak dicurangi, bisa 75-80 persen," kata Djoksan.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari