tirto.id - Partai Amanat Nasional (PAN) mengajak Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membahas kemungkinan membentuk koalisi pada Pilpres 2019.
"Saya ingin juga jumpa dengan teman-teman partai lain, Golkar dan PDIP, untuk komunikasi apa yang terbaik untuk Indonesia," kata Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, (19/2/2018).
Zulkifli pun menyebut ada kemungkinan PAN mendukung Joko Widodo di Pilpres 2019. "Kalau dengan pak presiden (Jokowi), kita koalisi sekarang, gabung dengan pemerintah. Artinya kalau mau gabung tinggal melanjutkan, atau bagaimana. Pada saatnya kami akan rakernas lagi," kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, PAN akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) untuk menentukan arah dukungan partai ini di Pilpres 2019 pada antara bulan April atau Mei mendatang. PAN merencanakan hal ini mengingat tahapan Pilpres sudah dilaksanakan pada Agustus 2018.
"Saya kira bulan-bulan mendatang mulai ada rakernas. Akan ada pertemuan-pertemuan lebih intens, walau belum ada kesimpulan," kata Zulkifli.
Dalam Pilpres 2014 lalu, PAN bersama Gerindra, Golkar, dan PKS membentuk Koalisi Merah Putih (KMP) mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Namun, pasangan tersebut kalah dari Jokowi-Jusuf Kalla yang meraih perolehan suara 70.997.883 atau 53,14 persen dari total suara sah nasional.
PAN dan Golkar pada akhirnya memutuskan mendukung pemerintahan Jokowi-JK sampai tahun 2019 dan bergabung bersama koalisi partai pendukung pemerintah lainnya, yakni Hanura, PDIP, PPP, Nasdem, dan PKB.
Pada reshuffle Kabinet Kerja jilid II, yang dilakukan oleh Jokowi pada 2016 lalu, PAN mendapatkan jatah menteri pada Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Posisi tersebut diisi oleh Asman Abnur yang menggantikan Yuddy Chrisnandi dari partai Hanura.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom