tirto.id -
Hal tersebut menanggapi daerah Marunda Kepu, Clincing yang masih dilanda krisis air bersih sejak April sampai saat ini.
Ia mengatakan itu saat acara Forum Diskusi Publik EY Indonesia: Unlocking the Potential of Creative Infrastructure Financing Towards Indonesia’s Sustainable Development di Hotel The Westin Jakarta, Jakarta Selatan.
"Kemarin sudah dites, dua hari lalu saya sudah ke sana [Marunda Kepu]. Kami punya tendon air yg sudah siap, sudah di running, modelnya kaya komunal reservoir," kata Arief, Kamis (8/12/2022).
Ia menuturkan penampungan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan 200 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Marunda Kepu. Air tersebut dapat menjangkau permukiman rumah warga Marunda Kepu yang berada di ujung perbatasan dengan laut.
"Air untuk 200 KK. Jadi itu cukup sampai di ujung terakhir [Pemukim warga], tekanannya 0,3 bat," ucapnya.
Ia juga mengatakan peningkatan pelayanan air bersih di daerah Marunda Kepu telah dilakukan mulai Oktober dan ditargetkan selesai pada Desember tahun ini.
Konfigurasi jaringan menuju Marunda Kepu telah dilakukan dengan percabangan jalur di Jalan Akses Marunda, percabangan ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan PC 76 Valve 600 mm di Jalan Reformasi-Akses Marunda, percabangan sebelum input Marunda Kepu PC 7706 di Kampung Bidara, dan percabangan setelah jembatan BKT ke PC 7706 di Bulak Turi.
“Konfigurasi jaringan telah kami lakukan. Namun agar suplai air dapat optimal di Marunda Kepu, maka kami juga membuat bak serta pompa transfer untuk meningkatkan tekanan,” ujarnya.
Arief juga menargetkan sistem penyediaan air minum (SPAM) mencapai 100% pada tahun 2030. Dengan jumlah pelanggan 2.006.167, tambahan kapasitas produksi 10.900 lpd, dan total Panjang pipa 16.227 kilometer.
Untuk menunjang target tersebut, ia mengatakan akan melakukan kerjasama bundling dengan pemerintah pusat. "Sehingga, dapat mempercepat peningkatan cakupan pelayanan SPAM DKI Jakarta dan tetap menjaga keberlanjutan operasi kepada pelanggan," tuturnya.
Ia mengaku kerjasama bundling ini dengan sebelumnya. Mitra tidak mengelola SPAM DKI secara end to end, melainkan hanya melakukan pengoperasian di sebagian Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PAM Jaya. Operasional dan pelayanan dilakukan secara penuh oleh PAM Jaya.
"PAM Jaya dapat melakukan pengakhiran kerja sama dan memiliki hak akses karena aset kerja sama dimiliki dan dikuasai oleh PAM Jaya," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri