tirto.id - Penyelenggara festival seni South by Southwest (SXSW) meminta maaf kepada peserta Olimpiade asal Amerika Serikat (AS) yang dipaksa melepaskan jilbabnya saat mengurus tanda pengenal untuk mengikuti perhelatan olahraga tersebut pada Minggu, (12/3/2016).
Sebelumnya diketahui, seorang pekerja magang dalam acara olimpiade seni di Texas tersebut memaksa Ibtihaj Muhammad (30), seorang atlet asal AS untuk melepas jilbabnya agar dapat menerima surat pengenal.
"Bahkan setelah saya menjelaskan bahwa jilbab untuk alasan agama, dia bersikeras saya tetap harus melepasnya," katanya di Twitter.
Penyelenggara SXSW meminta maaf atas kejadian ini dan juga merasa sangat malu. "Kami malu atas kejadian ini dan telah meminta maaf untuk Ibtihaj secara personal, dan telah menyesal atas insiden tersebut," ujar panitia SXSW sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (14/3/2016).
Pihak penyelenggara juga mengatakan bahwa mereka telah memindahkan pekerja magang tersebut selama acara tersebut berlangsung.
Untuk diketahui, Ibtihaj akan mengukir sejarah sebagai atlet Olimpiade pertama mewakili di AS yang menggunakan jilbab. Dalam kesempatan tersebut, Ibtihaj sekaligus akan memberi tamparan yang keras kepada kandidat presiden AS Donald Trump yang pernah mengatakan akan melarang Muslim masuk ke negara Amerika Serikat. "Saya merasa berhutang kepada orang-orang seperti saya untuk berbicara hal itu," kata Trump kepada wartawan Rabu, (9/3/2016).
"Ketika saya mendengar seseorang (Trump) mengatakan sesuatu seperti, 'Kami akan mengirim kembali para Muslim kembali ke negara asalnya,' kata Ibtihaj 'Baik, saya warga Amerika. Kemana saya harus pergi?"
Ibtihaj mengaku, setelah insiden tersebut dia diberikan kartu identitas yang tidak sesuai dengan dirinya."Saya diberi kartu identitas yang salah! Mulai sekarang nama saya Tamir dan saya bekerja untuk Time Warner Inc" bebernya dalam akun twitternya.