tirto.id - Presiden Joko Widodo angkat bicara soal penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh komisi antirasuah. Jokowi pun memastikan pemerintah menghormati proses hukum yang dialami Edhy dan percaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja dengan baik.
"Tentunya kami menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK, kami menghormati dan saya percaya KPK bekerja transparan, terbuka, profesional," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2020).
Jokowi menegaskan, pemerintah Indonesia akan berkomitmen penuh dalam pemberantasan korupsi. Pada awal perkenalan kabinet Indonesia Maju pada 23 Oktober 2019, mantan Wali Kota Solo ini menekankan agar para menterinya tidak korupsi.
"Pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi," kata dia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap tim penindakan KPK, Rabu dini hari (25/11/2020). Komisioner KPK Nurul Gufron mengatakan, Edhy ditangkap diduga berkaitan ekspor benih lobster.
"Benar KPK tangkap (Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo), berkait ekspor benur (benih lobster)" kata Ghufron saat dikonfirmasi reporter Tirto, Rabu pagi.
Ghufron mengatakan, KPK menangkap Edhy pada pukul 01.23 WIB di Bandara Soekarno-Hatta. Selain Edhy, KPK menangkap sejumlah pejabat dan keluarga politikus Partai Gerindra tersebut.
"Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," kata Ghufron.
Kementerian Kelautan dan Perikanan belum mau merespons tentang penangkapan Edhy Prabowo. Mereka memutuskan untuk menunggu proses hukum yang dialami Edhy Prabowo hingga ada keterangan yang resmi tentang kasus hukum yang membelit kader Gerindra itu.
"Kami belum bisa berkomentar apa pun, karena informasi yang diterima masih simpang siur. Kami akan memberi keterangan ketika sudah ada kejelasan," kata Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo TB Ardi Januar saat dikonfirmasi reporter Tirto, Rabu.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz