Menuju konten utama

Operator Bandara dari India akan Ikut Kelola Bandara Kualanamu

GMR Airports Consortium ingin mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu dengan target penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke-25 kemitraan.

Operator Bandara dari India akan Ikut Kelola Bandara Kualanamu
Bandara Internasional Kualanamu. [Foto/kualanamu-airport.co.id]

tirto.id - PT Angkasa Pura II (Persero) menngoptimalisasi seluruh aset salah satunya Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, melalui kemitraan strategis.

Pengelolaan dan pengembangan Bandara Internasional Kualanamu dilakukan dengan skema kemitraan strategis berjangka waktu 25 tahun dengan nilai kerja sama sekitar US$6 miliar termasuk investasi dari mitra strategis sebesar Rp15 triliun.

“Pengembangan di Bandara Internasional Kualanamu difokuskan memperkuat konektivitas internasional. Trafik penerbangan akan meningkat, lalu akan ada alih teknologi dan keahlian, serta berbagi porsi modal di Bandara Internasional Kualanamu," jelas Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, Selasa (23/11/2021).

Adapun pemenang tender mitra adalah GMR Airports Consortium yang merupakan Strategic Investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis, yang merupakan jaringan operator bandara yang melayani penumpang terbanyak di dunia.

Saat ini GMR Airport mengelola New Delhi’s Indira Gandhi International Airport yang meraih penghargaan bandara terbaik di India dan Asia Tengah dari Skytrax pada 2019-2021, lalu Hyderabad International Airport di India, Bidar Airport di India, Mactan Cebu International Airport di Filipina, serta tengah mengembangkan Goa International Airport di India, Visakhapatnam International Airport di India, dan Crete International Airport di Yunani.

Awaludin mengatakan GMR sudah menyampaikan rencananya untuk mengembangkan Bandara Internasional Kualanamu, dengan menargetkan penumpang hingga 54 juta orang pada tahun ke 25 kemitraan, atau setara bandara Soekarno Hatta saat ini.

“Kami memiliki kriteria yang harus dipenuhi mitra strategis, antara lain memiliki pengalaman dan jaringan baik bandara maupun maskapai sehingga Bandara Internasional Kualanamu nantinya akan menjadi bagian jaringan tersebut dan bersinergi dalam pengembangan rute maupun layanan baik kepada maskapai, penumpang maupun kargo,” terang dia.

Skema kemitraan strategis ini akan menggabungkan sumber daya yang dimiliki AP II dan mitra strategis, sehingga dapat mengakselerasi pengembangan Bandara Internasional Kualanamu untuk menjadi hub dan pintu gerbang utama internasional serta kawasan bisnis di wilayah barat Indonesia.

AP II dan GMR Airports Consortium akan menjadi pemegang saham di joint venture company (JVCo) yakni PT Angkasa Pura Aviasi, yang menjadi pengelola Bandara Internasional Kualanamu. AP II menguasai mayoritas 51% saham di PT Angkasa Pura Aviasi, sementara GMR Airports Consortium sebesar 49%.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan bahwa kemitraan strategis antara AP II dan mitra global akan mempercepat pengembangan dan peningkatan daya saing Bandara Internasional Kualanamu di ASEAN, sejalan dengan tujuan Bandara Internasional Kualanamu menjadi hub internasional.

Sementara itu, Chairman of GMR Group’s Energy and International Airport Vertical Srinivas Bommidala mengatakan proyek ini menandakan masuknya GMR Airports di pasar aviasi Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mentransformasikan bandara menjadi internasional hub di wilayah Barat Indonesia. Kemenangan dari penawaran ini juga memperkuat GMR Group’s sebagai salah satu pengembang dan pengelola bandara terbesar di dunia,” jelas Srinivas Bommidala.

Baca juga artikel terkait BANDARA KUALANAMU atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Bayu Septianto