tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) bekerja sama dengan Perum Bulog dan Polda Metro Jaya DKI Jakarta menggalakkan operasi pangan untuk mengamankan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok pangan menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Tjahya Widayanti menyebutkan bahwa pada hari perayaan keagamaan harga rentan mengalami kenaikan, didorong oleh peningkatan permintaan. Karenanya, Kemendag sebagai regulator dan Bulog sebagai operator mengambil langkah untuk dapat memastikan kondusivitas pemeluk agama dalan merayakan ibadah, tanpa mencemaskan harga.
"Hari besar keagamaan ada potensi kenaikan permintaan dan diikuti oleh kenaikan harga. Dengan operasi pangan ini kita bisa membuat harga itu tertahan untuk tidak meningkat," ujar Tjahya dalam Launching dan Pelepasan Operasi Pasar Bahan Pangan (Stabilisasi Pangan) di Polda Metro Jaya DKI Jakarta pada Kamis (14/12/2017).
Namun, Tjahya kemudian mengatakan komitmen untuk mengamankan ketersediaan dan harga tidak hanya sebatas di hari perayaan keagamaan. "Gerakan ini gerakan kita bersama untuk menjaga stabilisasi pangan. Gerakan seperti ini sepatutnya kita lakukan terus," ucapnya.
Operasi ini akan mendistribusikan pasokan dari Bulog, meliputi beras dengan harga Rp40 ribu untuk 5 kg, gula Rp12 ribu per kg, dan minyak goreng Rp11 ribu per liter. Pasokan ini akan didistribusikan ke 198 titik permukiman padat penduduk di seluruh Indonesia, untuk bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Pada hari pertama operasi pangan di Jakarta ada 13 armada truk untuk mendistribusikan pasokan ke 11 titik wilayah sasaran, yang mana ditentukan oleh pihak kepolisian. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Karyawan Gunarso menyebutkan masing-masing truk tersebut membawa 3 ton beras medium, 1.200 kg gula, dan 240 liter minyak goreng.
Termin pertama untuk beras, Bulog menyiapkan 500 ton. Sementara, cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini ada 261 ribu ton.
"Gula sama minyak goreng disesuaikan permintaan pasar. Kerja sama dengan Polda sampai 21 Desember. Kalau kerja sama dengan Kemendag untuk mengamankan stabilisasi pangan sampai 31 Desember," sebut Karyawan.
Ia berharap dengan gerakan operasi yang dilajukan secara masif di seluruh Indonesia dapat memberikan multiplayer effect untuk stabilisasi pangan Natal dan Tahun Baru. Rencananya Bulog akan memasok komoditas lainnya di termin selanjutnya.
"Kita memang rencananya terhadap komoditas lainnya, tapi ini baru tiga komoditas. Tahap awal daging belum. Rencananya ke depan, kita kerja sama dengan asosiasi daging seluruh Indonesia untuk menyuplai," ujarnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari