tirto.id - Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 hingga musim panas tahun depan sebagai dampak dari pandemi virus Corona (COVID-19), dimanfaatkan oleh atlet bulu tangkis nasional Melati Daeva Oktvianti untuk memperbaiki kekurangan dalam permainannya.
Melati yang pada pertengahan bulan Maret lalu sukses merebut gelar juara ganda campuran All England Open 2020 bersama Praveen Jordan, merasa performa mereka belum cukup konsisten dan masih sering naik-turun.
"Secara pikiran jadi lebih agak longgar, karena sebetulnya sudah disiapkan banget tahun ini untuk ke Olimpiade. Tapi dengan adanya kejadian ini [pandemi Corona], terpaksa Olimpiadenya ditunda dan kami manfaatkan waktu yang ada untuk perbaiki apa yang kurang," ujar Melati, dikutip dari laman PBSI, Selasa (28/4/2020).
"Yang pasti dari segi konsistennya, maunya sih kami bisa lebih konsisten di setiap penampilan. Lebih baik dari penampilan sebelumnya yang masih naik turun," imbuh peraih medali emas Kejuaraan Dunia Junior 2012 nomor ganda campuran bersama Edi Subaktiar ini.
Meski menyabet trofi All England 2020, namun sepanjang tahun ini performa Praveen/Melati memang boleh dibilang belum konsisten. Mereka langsung kandas di babak pertama (32 besar) Malaysia Masters 2020 dari pasangan non-unggulan tuan rumah, Man Wei Chong/Pearly Tan, dengan skor 18-21, 13-21.
Di ajang Indonesia Masters 2020, langkah Praveen/Melati terhenti di babak perempat final (8 besar). Kendati tampil di depan publik sendiri, ganda campuran andalan Merah Putih ini takluk rubber game 19-21, 21-14, dan 18-21, dari duet Perancis, Thom Gicquel/Delphine Delrue.
Ditarik lagi ke belakang, Praveen/Melati juga gagal total di BWF World Tour Finals 2019 pada akhir tahun. Mereka hanya menjadi juru kunci babak penyisihan grup, usai menelan tiga kekalahan beruntun dari Yuta Watanabe/Arisa Higashino, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.
Meski demikian, pada awal Desember 2019 Praveen/Melati sanggup tampil impresif di SEA Games 2019 Manila, Filipina, dengan merebut medali emas. Duet peringkat 4 dunia itu menekuk wakil Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie, di final lewat duel ketat rubber game 21-19, 19-21, dan 23-21
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya